Rancang Ulang Instalasi Fire Hydrant Di Hotel The Oberoi Bali

  • I Made Wirya Putra
  • Made Suarda
  • I Gusti Ketut Sukadana

Abstrak

Abstrak


Di Hotel The Oberoi Bali terdapat sistem instalasi fire hydrant yang terdiri dari 13 titik pilar hydrant yang tersebar di areal hotel. Analisa dilakukan menggunakan software EPANET 2.0 pada titik terjauh (HP1) dengan panjang pipa 400,8 meter dan debit aliran sebesar 31,55 liter/detik didapatkan head 82,78 meter, headloss 16,78 meter dan pressure 7,61 bar. Namun ketika lebih dari 1 titik pilar hydrant dibuka secara bersamaan system tidak dapat memenuhi standar tekanan minimum pada masing-masing keluaran titik pilar hydrant. Untuk itu dilakukan rancang ulang pada sistem instalasi dengan membagi titik pilar hydrant menjadi 3 zona, perubahan diameter pipa dan perubahan pada beberapa jalur instalasi pipa. Hasil analisa pada EPANET 2.0 menunjukkan dengan pembagian zona ini semua titik pilar hydrant dapat digunakan secara bersamaan dengan pressure terkecil terjadi pada titik pilar hydrant HP5 di zona 1 dengan panjang pipa dari pompa 214,5 meter terjadi headloss 11,61 meter head dengan tekanan 71,19 meter (6,97 bar). Sedangkan pressure terbesar terjadi pada titik pilar hydrant HP8 dengan panjang pipa dari pompa 99 meter terjadi headloss 8,06 meter head dengan tekanan 92,93 meter (9,78 bar). Headloss dan tekanan sisa pada keluaran pilar hydrant dipengaruhi oleh panjang pipa dan banyaknya belokan dari keluaran pompa. Kata kunci: Fire Hydrant, Analisa Sistem Perpipaan, EPANET 2.0


Abstract


In Tthe Oberoi Bali Hotel there was an installation of fire hydrant system consisted of 13 hydrant pillar points and spread out in the hotel area. The analysis conducted by using EPANET 2.0 software at the furthest point (HP1) with 400.8 meters total pipe length and a flowrate of 31,55 liters/second that were obtained head 82.78 meters, headloss 16.78 meters and pressure 7.61 bar. However, when more than one hydrant pillar point opened simultaneously the system cannot fulfill the standard minimum pressure from each hydrant pillar point. Therefore, a redesign of the installation system carried out by dividing the hydrant pillar points into 3 zones, changing the pipe diameter and changing of installation pipelines. The results of the analysis on EPANET 2.0 showed that by dividing the zone, all points of hydrant pilar could be used simultaneously with the smallest pressure occurred at the HP5 hydrant pillar point in the zone 1 with the pipe of the 214.5 meters length there was headloss 11.61 meter head with pressure of 71, 19 meters (6.97 bar). Whereas, the greatest pressure occurred at the HP8 hydrant pillar point with a pipe of 99 meters length there was headloss 8.06 meter head with a pressure of 92.93 meters (9.78 bar). Pipe length and the number of turns from the pump output affected headloss and residual pressure in the hydrant pillar output. Keywords: Fire Hydrant, Piping System Analysist, EPANET 2.0

##plugins.generic.usageStats.downloads##

##plugins.generic.usageStats.noStats##
Diterbitkan
2019-10-01
##submission.howToCite##
WIRYA PUTRA, I Made; SUARDA, Made; SUKADANA, I Gusti Ketut. Rancang Ulang Instalasi Fire Hydrant Di Hotel The Oberoi Bali. Teknik Desain Mekanika, [S.l.], v. 8, n. 4, oct. 2019. ISSN 2302-5182. Tersedia pada: <https://ojs.unud.ac.id/index.php/mekanika/article/view/61592>. Tanggal Akses: 22 nov. 2024

##plugins.generic.recommendByAuthor.heading##

<< < 1 2 3 4