Pengaruh Perawatan Charge Air Cooler Terhadap Performa Mesin PLTDG 200 MW Di. PT Indonesia Power Up Bali
Abstrak
Abstrak
Pembangkit Listrik Tenaga Diesel Gas (PLTDG) merupakan pembangkit bermesin diesel yang dapat menggunakan 3 jenis bahan bakar yaitu LNG (Liquified Natural Gas), HSD (High Speed Diesel) dan MFO (Merine Fuel Oil). Mesin ini menggunakan 18 Piston, 2 Turbocharger dan 2 Charge Air Cooler dan memiliki daya terpasang sebesar 17.1 Megawatt. Salah satu komponen yang menjadi perhatian pada mesin ini yaitu pada Charge Air Cooler. Dimana Charge Air Cooler ini berfungsi sebagai pendingin udara masuk yang telah dikompresikan oleh Kompressor Turbocharger sebelum memasuki ruang bakar, pendingin udara ini sangatlah penting karena apabila udara yang memasuki ruang bakar suhunya terlalu panas maka dapat menyebabkan mesin mengalami knocking dan pembakaran yang tidak sempurna. Penelitian pengaruh perawatan charge air cooler terhadap performa mesin PLTDG 200 MW dilakukan selama 1 jam pada 3 kondisi yang berbeda yaitu pada saat commisionig gas, masa operasi 3964 jam dan setelah pemeliharaan masa operasi 3964 jam. Dari masing – masing kondisi penelitian ini akan di ambil data performa mesin sebagai bahan perbandingan. Dari data penelitian yang diambil, performa mesin pada saat kondisi commisioning gas sangatlah baik. Terbukti pada daya yang dihasilkan dapat mencapai set point yang ditentukan. Pada saat kondisi masa operasi 3964 jam mesin mengalami penurunan performa ini terlihat dari daya bangkitan yang tidak mencapai set point yang ditentukan. Sedangkan pada saat kondisi setelah pemeliharaan masa operasi 3964 jam mesin mengalami peningkatan performa yang signifikan namum tetap tidak bisa mencapai daya yang dihasilkan saat commisioning gas.
Kata Kunci : Pendingin Aliran Udara, Performa mesin
Abstract
Diesel Gas Power Plant (PLTDG) is a diesel engine that can use 3 types of fuel, namely LNG (Liquified Natural Gas), HSD (High Speed Diesel) and MFO (Marine Fuel Oil). This machine uses 18 Piston, 2 Turbochargers and 2 Charge Air Coolers and has installed power of 17.1 Megawatts. One component that is of concern to this machine is the Charge Air Cooler. Where the Charge Air Cooler functions as an incoming air conditioner that has been compressed by the Compressor Turbocharger before entering the combustion chamber, this air conditioner is very important because if the air entering the combustion chamber is too hot it can cause the engine to experience knocking and incomplete combustion. The research on the effect of charge air cooler treatment on the engine performance of 200 MW PLTDG was carried out for 1 hour at 3 different conditions, namely during the gas commissioning, operating period of 3964 hours and after maintenance the operating period is 3964 hours, From each of the conditions of this research will be taken engine performance data as a comparison. From the data, the condition of engine on gas commissioning conditions is very good. Proven on the power generated can reach the specified set point. Then conditions operating period of 3964 hours the engine has decreased performance is seen from power generation which does not reach the specified set point. Whereas when conditions after maintenance the operating period is 3964 hours the engine experiences a significant increase in performance but still cannot reach the power produced during gas commissioning.
Keywords : Air Cooler Charge, Engine Performance