Pengaruh Laju Aliran Fluida Pendingin Terhadap Kualitas Dan Kapasitas Destilat Pada Proses Pembuatan Arak Bali
Abstrak
Abstraksi
Menipisnya cadangan minyak bumi saat ini, membuka peluang pemanfaaatan etanol sebagai bahan bakar alternatif. Teknologi produksi etanol sudah ada sejak jaman dahulu dan terus dikembangkan sejalan dengan perkembangan jaman. Produksi bioethanol dimulai dari fermentasi nira dari pohon ental kemudian didestilasi dan mengahasilkan destilat (arak Bali). Proses pengolahan atau pembuatan arak Bali saat ini masih sangat sederhana sehingga kapasitas dan kualitas arak yang dihasilkan kecil, dimana 11 liter nira dipanaskan kemudian menghasilkan uap yang disalurkan melalui bambu menuju ke kendi penampungan uap panas, uap panas tersebut didiamkan didalam kendi sehingga berubah fase menjadi cair, proses ini berlangsung 3 sampai 4 jam. Untuk mengetahui pengaruh laju aliran fluida pendingin terhadap kualitas dan kapasitas maka dilakukan eksperimen dengan memvariasikan laju aliran fluida pendingin terhadap kualitas dan kapasitas destilat. Dari eksperimen yang dilakukan mendapatkan hasil bahwa peningkatan kapasitas destilat dipengaruhi oleh besarnya laju aliran fluida pendingin dan penurunan kapasitas destilat dipengaruhi oleh berkurangnya uap nira yang mengalir ke tabung kondensor. Penurunan kualitas destilat dipengaruhi oleh perbedaan hari pengujian yang menyebabkan kandungan etanol dalam nira tidak kontan sehingga terjadi penurunan kualitas destilat pada setiap variasi dan peningkatan kualitas dipengaruhi oleh nira yang kualitasnya bagus.
Kata kunci : Arak Bali, Kapasitas, Kualitas, Laju aliran fluida
Abstract
The depletion of current petroleum reserves, opens the opportunity to utilize ethanol as an alternative fuel. Ethanol production technology has existed since antiquity and continue to be developed in line with the development of the era. The production of bioethanol starts from the fermentation of sap from the ental tree then distils and produces the distillate (Bali wine). The processing or making of Bali wine is still very simple so the capacity and quality of the resulting wine is small, where 11 liters of heated nira and then produce steam that is channeled through bamboo to the steam pouring vessel, the hot vapor is left in the jug so that the phase changes to liquid, this process lasts 3 to 4 hours. To determine the effect of coolant fluid flow rate on quality and capacity, experiments were conducted by varying the flow rate of the coolant fluid to the quality and capacity of the distillate. From the experiments conducted to obtain the result that the increase in the capacity of distillate is influenced by the amount of coolant fluid flow rate and decrease in the capacity of distillate is influenced by the decrease of steam juice flowing to the condenser tube. The decrease of quality of distillate is influenced by the difference of the test day causing the ethanol content in sap that is not in cash so that the quality of the distillate in every variation and the quality improvement is influenced by the good quality nira.
Keywords: Bali Wine, Capacity, Quality, Fluid flow rate