Pengaruh Fluida Kerja Terhadap Kinerja Pipa Kalor Bertingkat Pada Pendinginan CPU

  • Wayan Nata Septiadi
  • I Gede Putu Agus Suryawan
  • Mochammad Rizal Sugiono

Abstrak

Abstrak


Perkembangan teknologi dalam sistem komputerisasi dan ukuran yang makin kecilpada prosesor komputer akan berdampak pada peningkatan fluks kalor secara signifikan, dan tidak efektif lagi jika menggunakan pendinginan secara konvensional. Oleh karenaitu tujuan penelitian dalam memanfaatkan system pipa kalor bertingkat dengan menggunakan fluida kerja aquades, alkohol 70% dan alkohol 95% diharapkan mampu memberikan suatu solusi dalam memecahkan permasalahan timbulnya fluks kalor yang tinggi pada CPU dan perangkat komputer disekitaran CPU.Pipa kalor merupakan sebuah alat yang mempunyai sistem bekerja secara dua fasa, kinerja pipa kalor jauh lebih besar dibandingkan dengan pendingin konvensional. Pada penelitian dilakukan dengan pengujian pipa kalor bertingkat dengan variasi fluida kerja berupa aquades, alkohol 70% dan alkohol 95%, menggunakan sumbu kapiler dari screen mesh aluminium100 mesh, dan menggunakan heatsink sebagai alat pelepas panas keudara sekitar.Dari penelitian didapatkan penggunaan fluida kerja bisa mempengaruhi kinerja pipa kalor lurus bertingkat, karena adanya perbedaan pada titik didih pada fluida kerja, dimana pada penggunaan alkohol 95% ternyata mampu memberikan hasil yang cukup baik dengan pembebanan maksimal 46,22 watt dengan gradient temperaturantara evaporator dan kondensor sebesar 17,9310C, lebih baik dibandingkan dengan penggunaan aquades dengan gradient temperatur 15,6280C dan pada alkohol 70% gradient temperatur mencapai 16,7720C dengan pembebanan yang sama yaitu 46,22 watt. Kata Kunci: Pipa kalor, sumbu kapiler, fluida kerja, screen mesh.


Abstract


Technological developments in computerized systems and downsizing the dimensions on computer processors will have an impact on a significant increase in heat flux, and no longer effective when using conventional cooling. Therefore, the purpose of research in the use of heat pipe system stratified by using the working fluid distilled water, alcohol 70% and 95% is expected to provide one solution to solve the problem of high heat flux emergence on the CPU. Heat pipe is a tool that has worked in a two-phase system, heat pipe performance is much greater than with conventional cooling. In the study carried out by testing the heat pipe working fluid is terraced with variations such as distilled water, alcohol 70% and 95%, using capillary axis of a screen mesh aluminium100 mesh,and using the heatsink as a means of releasing heat to the air.From research shows the use of working fluids could affect performance heat pipe straight-storied, because of the difference in boiling point working fluid, where the use of alcohol 95% were able to provide good results with of a maximum 46.22 watts with a temperature gradient between the evaporator and condenser 2 for 17,9310C, better than the use of distilled water with a temperature gradient of 70% alcohol 15,6280C and temperature gradient 16,7720C with the same loading is 46.22 watts. Key words : Heat pipe, wick, working fluid, screen mesh

##plugins.generic.usageStats.downloads##

##plugins.generic.usageStats.noStats##
Diterbitkan
2018-02-02
##submission.howToCite##
NATA SEPTIADI, Wayan; AGUS SURYAWAN, I Gede Putu; SUGIONO, Mochammad Rizal. Pengaruh Fluida Kerja Terhadap Kinerja Pipa Kalor Bertingkat Pada Pendinginan CPU. Teknik Desain Mekanika, [S.l.], v. 5, n. 4, feb. 2018. ISSN 2302-5182. Tersedia pada: <https://ojs.unud.ac.id/index.php/mekanika/article/view/37541>. Tanggal Akses: 03 may 2024
Bagian
Articles

##plugins.generic.recommendByAuthor.heading##

1 2 3 > >>