TASK-BASED LANGUAGE TEACHING (TBLT) DALAM PEMBELAJARAN MENULIS SURAT NIAGA BERBAHASA INGGRIS (Sebuah Penelitian Tindakan Kelas)
Abstract
Rendahnya tingkat partisipasi aktif mahasiswa, disertai kurangnya pengetahuan dasar mereka tentang aspek merangkai kalimat yang baik dan benar dalam business letter menjadi latar belakang dilakukannya penelitian ini. Selain meningkatkan aspek partisipasi dan gramatika bahasa di atas, hasil penelitian juga mengacu kepada bukti peningkatan penggunaan komponen-komponen dasar dalam surat resmi. Langkah-langkah dalam Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dilakukan menggunakan model Hopkins (1993)untuk memeroleh data penelitian. Kegiatannya melibatkan instrumen-instrumen yang terkait dengan metode pengumpulan data melalui observasi, wawancara, dan testa.
Hasil analisis data kualitatif menunjukkan bahwa jumlah partisipasi aktif mahasiswa meningkat seiring ditemukannya fakta bahwa mereka mulai intense: (1) mengangkat tangan dalam diskusi, (2) melakukan komunikasi dalam pengerjaan tasks, dan (3) mengumpulkan tugas tepat waktu. Berdasarkan hasil analisis dengan teori Graham dan Walsh (1996:8-10), peningkatan struktur kalimat yang dialami mahasiswa mengacu kepada aspek, seperti word order, verbs, two-word verbs, verb DO, prepositions, dan nouns. Selanjutnya, analisis kualitatif juga mengacu kepada temuan lainnya, seperti penggunaan komponen surat organisasi ide, format, gaya bahasa, dan mekanik. Setelah melalui kegiatan-kegiatan pre-task, task cycle, dan language focus dalam framework TBLT yang diusulkan Willis (1996:149), nilai rerata kelas mahasiswa yang semula hanya mencapai 58,55, kemudian meningkat menjadi 68,25 pada siklus I, dan akhirnya mencapai 80,05 pada siklus II.