WACANA RITUAL CARU EKA SATA AYAM BRUMBUN SEBUAH ANALISIS LINGUISTIK KEBUDAYAAN
Abstract
Ritual caru eka sata ayam brumbun (disingkat CES AB) adalah salah satu dari beberapa ritual bhuta yadnya yang dilaksanakan oleh umat Hindu di Bali. Caru ini menggunakan seekor ayam brumbun sebagai sarana kurban persembahan. Teks wacana ritual CES AB disusun dalam bahasa Bali Tengahan, yang juga disebut bahasa Kawi Bali atau Bali Kawi. Bahasa ini banyak menerima pengaruh dari bahasa Sanskerta, Jawa Kuno, Jawa Tengahan, dan bahasa Bali Kepara.
Hasil analisis tematik teks wacana ritual CES AB ini menemukan tema umum adalah tentang caru. Sebaliknya, struktur skematik teks ini meliputi tiga bagian, yaitu bagian pendahuluan yang disebut bagian pangresikan, bagian isi yang juga disebut inti caru, dan bagian akhir, yakni bagian penutup yang disebut panyineb puja. Selanjutnya di dalam teks ini ditemukan beberapa fungsi, yaitu fungsi magis, yang mencerminkan adanya dua kekuatan yaitu kekuatan positif dari para dewa dan kekuatan negatif dari para bhuta kala. Fungsi informatif di dalam teks ini tercermin adanya informasi yang disampaikan kepada para bhuta kala dan manifestasi Ida Sang Hyang Widhi Wasa. Sebaliknya, fungsi emotif yang ditonjolkan dalam teks ini adalah pujian dan rayuan, permohonan, dan perintah. Pada teks ini, ditemukan nilai religius, nilai permohonan, dan nilai keharmonisan atau keseimbangan.