TUTURAN MAJEJIWAN DALAM RITUAL MAPASELANG DI BALI: KAJIAN LINGUISTIK KEBUDAYAAN

  • Made Reland Udayana Tangkas

Abstract

Majejiwan merupakan tuturan ritual yang memiliki bentuk berbeda dari kebanyakan tuturan ritual di Bali. Tuturan ini selalu dilakukan pada saat ritual mapaselang. Ritual mapaselang termasuk ritual inti yang memiliki fungsi yang sangat penting. Di samping itu, tuturan majejiwan pun memiliki peranan yang sangat penting dalam kesuksesan upacara. Permasalahan yang dikaji meliputi (1) bentuk-bentuk lingual yang digunakan dalam tuturan majejiwan, dan (2) fungsi dan makna budaya tuturan majejiwan. Landasan teori yang digunakan adalah teori Linguistik Kebudayaan. Penelitian ini menggunakan pendekatan etik, emik, dan deskriptif-kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa majejiwan disusun oleh bentuk lingual seperti leksikon (nomina dan verba) dan kalimat (interogatif, deklaratif, dan negatif). Secara kontekstual, fungsi dan makna majejiwan meliputi (1) fungsi dan makna teologis, (2) fungsi dan makna kosmologis, (3) fungsi dan makna sosiologis, (4) fungsi dan makna magis, dan (5) fungsi dan makna religius.

Downloads

Download data is not yet available.
Published
2015-01-10
How to Cite
TANGKAS, Made Reland Udayana. TUTURAN MAJEJIWAN DALAM RITUAL MAPASELANG DI BALI: KAJIAN LINGUISTIK KEBUDAYAAN. Linguistika: Buletin Ilmiah Program Magister Linguistik Universitas Udayana, [S.l.], v. 22, jan. 2015. ISSN 2656-6419. Available at: <https://ojs.unud.ac.id/index.php/linguistika/article/view/13998>. Date accessed: 20 apr. 2024.
Section
Articles

Keywords

majejiwan, bentuk, fungsi, makna