ANALISIS KRIMINOLOGI PADA PELAKU TERORISME DI INDONESIA MELALUI PERSPEKTIF TEORI DIFFERENTIAL ASSOCIATION
Abstract
Terorisme merupakan suatu paham atau ideologi seseorang atau kelompok orang yang jika abaikan keberadaanya bisa menimbulkan masalah bahkan musibah terhadap masyarakat yang ada di sekitarnya. Untuk mendapati faktor-faktor prnyebab dari berkembangnya terorisme di Indonesia dan bagaimana penanggulangannya, penulis melakukan analisa dengan menggunakan ilmu kriminologi dan menyertakan teori Differential Assocation. Adapun faktor-faktor yang didapat dalam penelitian ini antara lain : faktor perbedaan ideologi dengan negara atau kelompok orang lainnya, faktor ketidakpuasan terhadap kinerja pemimpin bangsa, faktor ekonomi dan kesenjangan sosial, faktor budaya, faktor ras, faktor suku, faktor agama yang disalah artikan. Sedangkan mengenai penanggulangan yang dilakukan Indonesia, meliputi : upaya internal dan eksternal, Internal terdiri aturan-aturan hurum yang berlaku, pembentukan BNPT, menjalin sinergitas dengan kelembagaan pusat atau daerah, pengimplementasian deradikalisasi melalui banyak sector, memberlakukan kontra radikalisasi, melakukan edukasi dan kampanye-kampanye anti radikalisasi, dan lain-lain strategi untuk memerangi terorisme. Sedangkan terkait upaya eksternal itu meliputi kerjasama, tukar pikiran, ide, dan gagasan bersama negara-negara lainnya untuk menangani teorisme di Indonesia khususnya.
Terrorism is an understanding or ideology of a person or group of people which, if ignored, can cause problems and even calamity to the people around them. To find the causative factors of the development of terrorism in Indonesia and how to overcome them, the author conducts an analysis using the science of criminology and includes the theory of Differential Association. The factors obtained in this study include: factors of ideological differences with other countries or groups of people, factors of dissatisfaction with the performance of national leaders, economic factors and social inequality, cultural factors, racial factors, ethnic factors, religious factors that are misinterpreted. Whereas regarding the countermeasures carried out by Indonesia, including: internal and external efforts, Internal consisting of applicable legal regulations, establishing BNPT, establishing synergy with central or regional institutions, implementing deradicalization through many sectors, imposing counter-radicalization, conducting education and campaigns anti-radicalization, and other strategies to combat terrorism. Meanwhile, regarding external efforts, it includes cooperation, exchange of ideas, ideas and ideas with other countries to deal with terrorism in Indonesia in particular.