TINJAUAN HUKUM PENDEKATAN RESTORATIF DALAM KASUS KDRT BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NOMOR 23 TAHUN 2004

Abstract

Penelitian ini mengeksplorasi implementasi konsep keadilan restoratif dalam perkara kekerasan dalam rumah tangga sebagaimana tercermin dalam Putusan No. 56/Pid.Sus/2020/PN BDW. Latar belakang studi ini berangkat dari tingginya angka kasus KDRT di Indonesia, meskipun telah terdapat peraturan yang mengaturnya. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini bersifat normatif-deskriptif-analitik, dengan tujuan untuk menelaah bagaimana sistem peradilan pidana nasional mengaplikasikan prinsip keadilan restoratif dalam menangani kasus KDRT, serta mengidentifikasi faktor-faktor yang memengaruhi pertimbangan hakim. Studi kasus berfokus pada terdakwa yang dijatuhi pidana penjara selama tiga bulan berdasarkan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2004 tentang Penghapusan Kekerasan Dalam Rumah Tangga, meskipun telah tercapai kesepakatan damai antara pelaku dan korban. Temuan penelitian ini mengindikasikan bahwa walaupun telah terjadi perdamaian, hukum pidana tetap menuntut pertanggungjawaban pelaku. Oleh karena itu, penelitian ini merekomendasikan agar keadilan restoratif tidak hanya dijadikan sebagai alasan yang meringankan, tetapi juga dapat dijadikan dasar untuk meniadakan hukuman, serta perlunya pengaturan yang lebih spesifik mengenai penerapan keadilan restoratif dalam penyelesaian perkara KDRT.

This study explores the implementation of the concept of restorative justice in domestic violence cases as reflected in Decision No. 56/Pid.Sus/2020/PN BDW. The background of this study stems from the high number of domestic violence cases in Indonesia, despite the existence of regulations governing them. The approach used in this study is normative-descriptive-analytical, with the aim of examining how the national criminal justice system applies the principles of restorative justice in handling domestic violence cases, as well as identifying the factors that influence the judge's considerations. The case study focuses on a defendant who was sentenced to three months in prison under Law No. 23 of 2004 on the Elimination of Domestic Violence, despite a peace agreement having been reached between the perpetrator and the victim. The findings of this study indicate that even though peace has been achieved, criminal law still demands accountability from the perpetrator. Therefore, this study recommends that restorative justice should not only be used as a mitigating factor but also as a basis for eliminating punishment, as well as the need for more specific regulations regarding the application of restorative justice in resolving domestic violence cases.