KARAKTERISTIK PEMENUHAN KEWAJIBAN ADAT SEBAGAI SANKSI PIDANA TAMBAHAN TERHADAP ANAK YANG BERKONFLIK DENGAN HUKUM
Abstract
Tujuan dari penelitian ini adalah mengkaji dan menganalisis karakteristik pemenuhan kewajiban adat sebagai sanksi pidana tambahan terhadap anak yang berkonflik dengan hukum. Metode yang di gunakan dalam penelitian ini dengan menggunakan pendekatan perundang-undangan (statute approach), pendekatan konseptual (conceptual approach), dan pendekatan kasus (case approach) yang kemudian dianalisis secara preskriptif. Hasil menenjukan bahwa anak yang berkonflik dengan hukum dapat dikenakan pemenuhan kewajiban adat jika hal tersebut merugikan baik pada individu (korban) maupun pada keluarga korban dan dianggap melanggar delik adat/ketentuan adat yang selanjutnya diatur pada daerah tersebut. Salah satu tindak pidana anak yang berkonflik dengan hukum yang sering terjadi adalah pelecehan seksual terhadap anak. Jaminan bekerjanya hukum dalam rangka penegakan hukum terhadap perkara pidana anak tentu didukung oleh beberapa faktor yang mempengaruhi, baik itu faktor penghambat maupun faktor pendorongnya. Keberadaan faktor-faktor tersebut tentu saja akan sangat berkaitan dengan sistem hukum itu sendiri, yakni substansi, struktur, dan budaya hukumnya. Mengenai penegakan hukum terhadap anak yang berkonflik dengan hukum tentunya faktor-faktor yang mempengaruhi sangatlah beragam. Faktor yang mempengauhi berkaitan dengan eksistensi peraturan perundang-undangan yang mengatur mengenai penegakan hukum terhadap tindak pidana yang dilakukan oleh anak. Ketentuan tersebut hendaknya memenuhi persyaratan yang dapat dilaksanakan oleh aparat penegak hukum salah satunya, yakni tidak mengandung norma kabur (tidak memiliki arti yang multitafsir).
The purpose of this study is to examine and analyze the characteristics of the fulfillment of customary obligations as an additional criminal sanction against children in conflict with the law. customary obligations as an additional criminal sanction against children in conflict with the law. with the law. The method used in this research is by using statute approach, conceptual approach, and case approach. (conceptual approach), and case approach which is then analyzed prescriptively. analyzed prescriptively. The results show that children in conflict with the law can be subject to the fulfillment of customary obligations if the law can be subject to the fulfillment of customary obligations if it is detrimental both to the individual (victim) and the family. the individual (victim) or the victim's family and is considered to have violated the customary offense/customary provisions that are further regulated by the law. customary provisions which are then regulated in the area. One of the criminal acts of children in conflict with the law that often occur are sexual harassment against children. Guarantee the operation of the law in the context of law enforcement against juvenile criminal cases is certainly supported by several influencing factors, both factors that affect the law enforcement process. is certainly supported by several influencing factors, both inhibiting and encouraging factors. both inhibiting and encouraging factors. The existence of these factors is of course of course will be closely related to the legal system itself, namely the substance, structure, and legal culture. Regarding law enforcement against children in conflict with the law conflict with the law, of course, the factors that influence are very diverse. The influencing factor relates to the existence of laws and regulations governing the enforcement of law against legislation governing law enforcement against criminal offenses committed by children. crimes committed by children. These provisions should fulfill requirements that can be implemented by law enforcement officials, among others, one of which is that it does not contain vague norms (does not have multiple interpretations).