KEDUDUKAN HARTA BERSAMA SUAMI DAN ISTRI YANG DIPEROLEH DARI PINJAMAN ORANG TUA DALAM PEMBAGIAN HARTA GONO-GINI

  • Muhammad Nur Udi Suryadi Program Studi Magister Kenotariatan, Fakultas Hukum Universitas Indonesia

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis mengenai kedudukan harta bersama milik suami istri yang diperoleh dari hasil pinjaman orang tua agar dapat memberikan gambaran dalam pembagian harta gono-gini pada saat berakhirnya perkawinan berdasarkan Putusan Pengadilan Negeri Semarang Nomor 7/Pdt.G/2022/PN Smg. Metode penelitian yang digunakan adalah hukum normatif dengan mengambil sumber referensi dari peraturan-peraturan dan ketentuan-ketentuan yang tertulis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa harta bersama suami dan istri selama perkawinan yang diperoleh dari hasil pinjaman orang tua termasuk bagian dari harta gono-gini yang harus dibagi dua antara suami dan istri saat perkawinan berakhir. Kesepakatan pinjaman yang dibuat oleh salah satu pihak suami atau istri menjadi tanggung jawab suami dan istri dengan memperhitungkan harta bagian masing-masing suami dan istri. Obyek harta yang disengketakan dalam perkara pembagian harta gono-gini harus jelas, lengkap dan terperinci data serta informasinya agar dapat membuktikan bahwa harta tersebut merupakan harta bersama yang menjadi bagian dari harta gono-gini, termasuk untuk pembuktian jika harta tersebut diperoleh dari hasil pinjaman dalam rangka pengembalian pinjaman sesuai kesepakatan. Ketidakjelasan data dan informasi obyek harta yang disengketakan berakibat gugatan tidak dapat diterima oleh majelis hakim seperti pada kasus yang ada dalam Putusan Pengadilan Negeri Semarang Nomor 7/Pdt.G/2022/PN Smg.


This research aims to analyze the position of joint assets belonging to husband and wife obtained from parents' loans in order to provide an overview of the distribution of gono-gini assets (marital assets) at the end of the marriage based on Semarang District Court Decision Number 7/Pdt.G/2022/PN Smg. The research method used is normative law by taking reference sources from written regulations and provisions. The results of the research show that joint assets between husband and wife during marriage obtained from parents' loans are part of mutual assets which must be divided between husband and wife when the marriage ends. The loan agreement made by either husband or wife is the responsibility of the husband and wife taking into account the share of assets of each husband and wife. The object of property in dispute in the case of division of gono-gini assets must be clear, complete and detailed in data and information in order to prove that the property is joint property which is part of the gono-gini assets, including to prove if the property was obtained from the proceeds of a loan in the context of loan repayment according to agreement. The lack of clarity in the data and information on the disputed property object means that the lawsuit cannot be accepted by the panel of judges, as in the case in the Semarang District Court Decision Number 7/Pdt.G/2022/PN Smg.

Downloads

Download data is not yet available.
Published
2023-12-14
How to Cite
UDI SURYADI, Muhammad Nur. KEDUDUKAN HARTA BERSAMA SUAMI DAN ISTRI YANG DIPEROLEH DARI PINJAMAN ORANG TUA DALAM PEMBAGIAN HARTA GONO-GINI. Kertha Semaya : Journal Ilmu Hukum, [S.l.], v. 12, n. 4, p. 682-692, dec. 2023. ISSN 2303-0569. Available at: <https://ojs.unud.ac.id/index.php/kerthasemaya/article/view/110087>. Date accessed: 16 may 2024. doi: https://doi.org/10.24843/2024.v12.i04.p13.
Section
Articles