Konstitusionalitas Politik Kekeluargaan Dalam Pilkada Serentak
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji konstitusionalitas politik
kekeluargaan (politik dinasti) dalam pemilihan umum kepala daerah
(Pemilukada) serentak. Penelitian ini dilakukan dengan
menggunakan metode penelitian hukum doktrinal atau normatif.
Penelitian normatif ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan
perundangundangan dan doktrin hukum guna mengkaji dan
menganalisis peraturan perundang-undangan ataupun bahan
hukum lain yang berkaitan dengan partisipasi politik kekeluargaan
di dalam pemilukada. Hasil dari penelitian ini menunjukan
tingginya angka partisipasi keluarga petahana dalam pemilukada
mengakibatkan menurunnya kualitas demokrasi di tingkat daerah.
Oleh karena itu, politik kekeluargaan seharusnya dibatasi dengan
menggunakan regulasi guna menciptakan proses demokrasi yang
fair dan sehat dalam pemilihan kepala daerah.
Downloads
References
Asshiddiqie J. dan M. Ali Safa’at, (2006), Teori Hans Kelsen tentang Hukum, cetakan
pertama, Jakarta: Sekretariat Jendral dan Kapanitraan Mahkamah Konstitusi
RI.
Budiardjo M., (2008) Dasar Dasar Ilmu Politik (Edisi Revisi), Jakarta: Gramedia Pustaka
Utama.
Dahl R. A, (1982). Dilemma of Pluralist Democracy: Autonomy vs Control, Yale
University Press.
Hadjon. P. M. (1996) Kedaulatan Rakyat,Negara Hukum dan Hak-hak Asasi Manusi(HAM),
Kumpulan Tulisan dalam rangka 70 Tahun Sri Soemantri Martosoewignjo, Jakarta:
Media Pratama.
Hidayat S. (2000). Refleksi Realitas Otonomi Daerah dan Tantangan Masa Depan. Jakarta:
Penerbit Pustaka Quantum.
Huda. Ni’matul. (2005). Negara Hukum, Demokrasi dan Judicial Riview, Yogyakarta: UII
Press.
Lubis M. S. (1998). Ilmu Negara, cetakan ketiga. Bandung: Penerbit mandar maju.
Marbun S.F. dan Mahfud MD Moh., (1987), Pokok-pokok Hukum Administrasi Negara,
Yogyakarta: Liberty.
Mietzner, M. (2009). Indonesia's 2009 elections: populism, dynasties and the
consolidation of the party system. Sidney: Lowy Institute For International
Policy.
Suratman dan Dillah P. (2013). Metode Penelitian Hukum, Bandung: Penerbit Alfabeta.
Winters J.A., (2011). Oligarki. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Jurnal
Agustino, L. (2010). Dinasti Politik Pasca-Otonomi Orde Baru: Pengalaman Banten
dalam. Majalah Prisma, Otonomi Daerah Untuk Siapa, 29(3), 109.
Aswandi, B., & Roisah, K. (2019). Negara Hukum Dan Demokrasi Pancasila Dalam
Kaitannya Dengan Hak Asasi Manusia (HAM). Jurnal Pembangunan Hukum
Indonesia, 1(1), 128-145.
Budijanto, O. W. (2017). Pemenuhan Hak Politik Warga Negara Dalam Proses Pemilihan
Kepala Daerah Langsung (Fulfillment Of Citizen Political Right In The Direct
Election Of Local Leaders Process). Jurnal Penelitian Hukum De Jure, 16(3), 291-
307. DOI: http://dx.doi.org/10.30641/dejure.2016.V16.291-307.
Darmansyah, R., Syahrani, S. D., & Harirah, Z. (2020). Potret Dinasti Politik dalam
Pengisian Jabatan Administratif. Journal of Political Issues, 2(1), 34-46.
Fadhillah D. N., Ramadhan F., dan Dewa T. T. (2020). Dinasti Politik Dalam Pemilihan
Kepala Daerah Tahun 2020, Jakarta: Nagara Institute.
Faharudin, F. (2017). Prinsip Checks And Balances Ditinjau dari Sisi dan Praktik. Jurnal
Hukum Volkgeist, 1(2), 115-128. doi: https://doi.org/10.35326/
volkgeist.v1i2.97.
Hanafi, R. I. (2016). Pemilihan Langsung Kepala Daerah di Indonesia: Beberapa Catatan
Kritis Untuk Partai Politik. Jurnal penelitian politik, 11(2), 1-16.
Hyden, G. (1992). The study of Governance. Governance and Politics in Africa (Lynner
Rienner Boulder, Col 1992), 1-26.
Kusmanto, H. (2014), Partisipasi Masyarakat dalam Demokasi Politik. Jurnal Ilmu
Pemerintahan dan Sosial Politik Vol. 2, Nomor 1, p. 78-90. doi:
https://doi.org/10.31289/jppuma.v2i1.582.
Pahlevi, I. (2016). Lembaga penyelenggara pemilihan umum di indonesia: berbagai
permasalahannya. Jurnal Politica Dinamika Masalah Politik Dalam Negeri dan
Hubungan Internasional, 2(1). 45-72. doi: 10.22212/jp.v2i1.286.
Patta, A. K. (2009). Masalah dan Prospek Demokrasi. Jurnal Academica, 1(1). 35-43.
Prayudi, (2016), Penyelenggaraan Pilkada dan Lemahnya Sirkulasi Elit Politik Lokal.
Jurnal Kajian Vol. 21 No. 4. 275-296.
Pratikno. (2005) Demokrasi dalam Pilkada Langsung. Makalah, Sarasehan
Menyongsong Pilkada Langsung,IRCOS-FNSt, Hotel Saphir,Yogyakarta.
Sa'adah, N. (2019). Mahkamah Konstitusi Sebagai Pengawal Demokrasi Dan Konstitusi
Khususnya Dalam Menjalankan Constitutional Review. Administrative Law and
Governance Journal, 2(2), 235-247. DOI: https://doi.org/10.14710/alj.v2i2.235-
247.
Sonata, D. L. (2014). Metode Penelitian Hukum Normatif dan Empiris: Karakteristik
Khas dari Metode Meneliti Hukum. Fiat Justisia Jurnal Ilmu Hukum, 8(1), 15-35.
h. 25. DOI: https://doi.org/10.25041/fiatjustisia.v8no1.283.
Sutisna, A. (2017). Gejala proliferasi dinasti politik di Banten era kepemimpinan
gubernur Ratu Atut Chosiyah. Politik Indonesia: Indonesian Political Science
Review, 2(2), 100-120. DOI: https://doi.org/10.15294/jpi.v2i2.9329.
Widjojanto B., (2003), Pemilihan Langsung Kepala Daerah : Upaya Mendorong Proses
Demokratisasi, Makalah pada seminar nasional Pemilihan Langsung Kepala
daerah sebagai Wujud Demokrasi Lokal, Adeksi.
Perundang-undangan
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945
Nomor 10 Tahun 2016 Tentang Pemilihan Gubernur,Bupati,dan Walikota.
Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 33/ PUU-XIII/2015
Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia (DUHAM)