Menelaah Klaim Republik Korea dan Jepang atas Kepulauan Dokdo atau Takeshima: Pendekatan Historis

  • Harven Filippo Taufik Fakultas Hukum Universitas Airlangga

Abstract

Wilayah merupakan bagian yang tak terpisahkan dari keberadaan suatu negara. Betapa pentingnya suatu wilayah menyebabkan suatu sengketa wilayah antar negara dapat saja terjadi. Demikianlah yang terjadi antara Republik Korea dan Jepang. Keduanya bersengketa atas suatu wilayah kepulauan di Laut Timur, yaitu Kepulauan Dokdo atau Takeshima. Republik Korea dan Jepang sama-sama bersikeras bahwa Kepulauan Dokdo atau Takeshima berada di bawah kedaulatan negaranya. Keduanya memiliki argumentasi masing-masing terhadap klaim mereka tersebut. Penelitian ini akan membahas argumentasi kedua negara serta menganalisisnya dari sudut pandang hukum internasional. Metode penelitian dalam penulisan ini ialah metode penelitian hukum normatif dengan pendekatan sejarah, kasus, dan konseptual. Dari penelitian yang telah dilakukan, didapati bahwa Jepang mengklaim Kepulauan Dokdo merupakan wilayah terra nullius yang kemudian diokupasi, serta wilayah tersebut masih dalam kedaulatannya berdasarkan Perjanjian San Fransisco. Akan tetapi, klaim Republik Korea lebih kuat di mata hukum internasional, bila memperhatikan fakta historis, tindakan yang telah dilakukan, preseden yang ada, serta prinsip efektivitas. Berdasarkan prinsip efektivitas dalam hukum internasional, kontrol efektif yang telah dilakukan Korea selama ini, bahkan sebelum Jepang masuk dan menganeksasi Dokdo atau Takeshima, telah mematahkan klaim terra nullius yang dikemukakan Jepang, dan meneguhkan klaim kedaulatan Korea atas Dokdo atau Takeshima. Hal tersebut sebagaimana yang juga berlaku dalam kasus Sipadan-Ligitan dan kasus Pulau Palmas.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Daftar Pustaka / Daftar Referensi

Buku

Atanassova-Cornelis, E., Pardo, R. P., & Pejsova, E. (2015). Pride and Prejudice: Maritime Disputes in Northeast Asia. Paris: European Union Institute for Security Studies.

Ball, D., & Tanter, R. (2015). The Tools of Owatatsumi: Japan’s Ocean Surveillance and Costal Defence Capabilities. Canberra: ANU Press.
Efendi, J., & Ibrahim, J. (2016). Metode Penelitian Hukum Normatif dan Empiris. Jakarta: Prenamedia Group
Marzuki, P.M. (2005). Penelitian Hukum: Edisi Revisi. Jakarta: Kencana.
Sefriani. (2018). Hukum Internasional Suatu Pengantar. Depok: Rajawali Pers.

Jurnal
Akimoto, D. (2020). Takeshima or Dokdo? Toward Conflict Transformation of the Japan-Korea Territorial Dispute. Asian-Pasific Law & Policy Journal, 22(1), 51-89.
Baldacchino, G. (2016). Diaoyu Dao, Diaoyutai or Senkaku? Creative solutions to a festering dispute in the East China Sea from an ‘Island Studies’ perspective. Asia Pasific Viewpoint, 57(1), 16-26. ISSN 1360-7456.
Bowman, G. (2013). Why Now Is the Time to Resolve the Dokdo/Takeshima Dispute. Case Western Reserve Journal of International Law, 46(1), 433-462.
Butcher, J. (2013). The International Court of Justice and the Territorial Dispute between Indonesia and Malaysia in the Sulawesi Sea. Contemporary Southeast Asia, 35(2), 235-257, DOI: 10.1355/cs35-2e.
Frederik, W.A.P.G. (2011). Impacts of the Implementation of Border Crossing Area Agreement Between Indonesia and the Philippines at the Border of Miangas Island of North Celebes. Indonesian Journal of International Law. 9(1). 152-172. DOI: 10.17304/ijil.vol9.1.341.
Hahm, S.D., & Heo, U. (2019). History and Territorial Disputes, Domestic Politics, and International Relations: An Analysis of the Relationship among South Korea, China, and Japan. Korea Observer, 50(1), 53-80. DOI: 10.29152/koiks.2019.50.1.53
Hendrapati, M., et al. (2017). Today’s Ambalat: Neglecting the Basepoints of Sipadan and Ligitan Islands for Maintaining the Equidistance Principle in the Disputed Area. Journal of East Asia and International Law, 10(1), 283-296, DOI:10.14330/jeail.2017.10.1.13.
Huh, S. (2015). Title to Territory in the Post-Colonial Era: Original Title and Terra Nullius in the ICJ Judgments on Cases Concerning Ligitan/Sipadan (2002) and Pedra Branca (2008). The European Journal of International Law, 26(3), 709-725, doi:10.1093/ejil/chv036
Ismail, A. (2017). The Dokdo /Takeshima Dispute: Responses And Approaches. International Journal of East Asian Studies, 6(1), 82-99.
Kim, H.M., & Cho, J. (2011). A New Approach to a Territorial Dispute Involving a Former Colonizer-Colony Pair: The Case of the Dokdo/Takeshima Dispute between Korea and Japan. Korea Observer, 42(3), 431-459.
Lee, S. (2011). Dokdo: The San Francisco Peace Treaty, International Law on Territorial Disputes, and Historical Criticism. Asian Perspective, 35(5), 361-380. DOI: 10.1353/apr.2011.0003
Lee, S., & Dyke, J.M.V. (2010). The 1951 San Fransisco Peace Treaty and Its Relevance to the Sovereignty over Dokdo. Chinese Journal of International Law, 9(4), 741-762. DOI: 10.1093/chinesejil/jmq030
Mayali, L., & Yoo, J. (2018). Resolution of Territorial Disputes in East Asia: The Case of Dokdo. Berkeley Journal of International Law, 36(3), 504-550. DOI: 10.15779/Z38HT2GC0Q.
Pak, H., & Son, H. (2020). Analysis On The Definition Of Japanese Territory After World War II In Terms Of International Law: The Southern Kurils, The Diaoyu Islands And Tok Islet. Russian Law Journal, 8(4), 30-52, https://doi.org/10.17589/2309-8678-2020-8-4-30-52.
Rossi, C. (2015). A Unique International Problem’: The Svalbard Treaty, Equal Enjoyment, and Terra Nullius: Lessons of Territorial Temptation from History. Washington Global Studies Law Review, 15(1), 93-136.
Schwartz, T., & Yoo, J. (2019). Asian Territorial Disputes and the 1951 San Francisco Peace Treaty: The Case of Dokdo. Chinese Journal of International Law, 18(3), 503-550. DOI: 10.1093/chinesejil/jmz017.
Wheatley, S. (2020). Revisiting the Doctrine of Intertemporal Law. Oxford Journal of Legal Studies. 1-26. https://doi.org/10.1093/ojls/gqaa058.
Ørebech, P.T. (2016). Terra nullius, Inuit Habitation and Norse Occupation With Special Emphasis onthe 1933 East Greenland Case. Arctic Review on Law and Politics, 7(1), 20-41, http://dx.doi.org/10.17585/arctic.v7.262.

Konvensi, Perjanjian, Statuta, dan Peraturan
Konvensi tentang Hak dan Tugas Negara (Montevideo, 26 Desember 1933)
Perjanjian Damai dengan Jepang (San Fransisco, 8 September 1951)
Statuta Mahkamah Internasional
Supreme Commander of Allied Powers’ Instruction Note nomor 677
Supreme Commander of Allied Powers’ Instruction Note nomor 1033
Published
2021-06-30
How to Cite
TAUFIK, Harven Filippo. Menelaah Klaim Republik Korea dan Jepang atas Kepulauan Dokdo atau Takeshima: Pendekatan Historis. Kertha Patrika, [S.l.], v. 43, n. 2, p. 210-225, june 2021. ISSN 2579-9487. Available at: <https://ojs.unud.ac.id/index.php/kerthapatrika/article/view/61796>. Date accessed: 21 nov. 2024. doi: https://doi.org/10.24843/KP.2021.v43.i02.p07.
Section
Articles