Legitimasi Hak Angket Dewan Perwakilan Rakyat Terhadap Komisi Pemberantasan Korupsi

  • Muhammad Rinaldy Bima Faculty of Law, Universitas Muslim Indonesia
  • Muhammad Kamal Universitas Muslim Indonesia
  • Hardianto Djanggih Fakultas Hukum Universitas Tompotika Luwuk Banggai

Abstract

Artikel ini menganalisis legitimasi hak angket Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia, dengan fokus permasalahan pada hak angket terhadap Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Penelitian ini menggunakan penelitian yuridis normatif melalui pendekatan perundang-undangan dan pendekatan konseptual. Hasil penelitian menunjukkan bahwa legitimasi hak angket DPR RI terhadap Komisi Pemberantasan Korupsi tidak hanya berdasarkan putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 36/PUU-XV/2017, namun harus memenuhi unsur-unsur sebagaimana Pasal 79 ayat (3), Pasal 199, dan Pasal 201 Ayat (2) Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2014. Rekomendasi dari penelitian ini yakni perlunya berbagai upaya penguatan terhadap eksistensi KPK sebagai lembaga yang independen, serta bebas dari pengaruh kekuasaan manapun, mengingat keberadaan KPK sangat penting bagi Negara Indonesia dengan tingkat korupsi yang masih tinggi.

Downloads

Download data is not yet available.

References

DAFTAR PUSTAKA
Buku

Asshidddiqie, Jimly, (2009), Pengantar Ilmu Hukum Tata Negara, Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada, Jakarta.
Ali, Zainuddin, (2011), Metode Penelitian Hukum, Jakarta: Sinar Grafika.

Jurnal
Iskandar, A. (2018). Analisis Hak Angket Dewan Perwakilan Rakyat DaerahKota Bandar Lampung Terhadap Kebijakan Walikota Bandar Lampung. Jurnal Keadilan Progresif, 9 (1), h. 32.
Nugroho, H. (2013), Efektivitas Fungsi Koordinasi Dan Supervisi Dalam Penyidikan Tindak Pidana Korupsi Oleh Komisi Pemberantasan Korupsi, Jurnal Dinamika Hukum, 13(3): 392-401 DOI: http://dx.doi.org/10.20884/1.jdh.2013.13.3.245.
Charity, M.L. (2017). Implikasi Hak Angket Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia Terhadap Komisi Pemberantasan Korupsi. Jurnal Legislasi Indonesia, 14(03): 245-254.
Naswar, N. (2012), Hak Angket Dalam Konstelasi Ketatanegaraan Indonesia, Jurnal Konstitusi, 1(1): 1-13.
Novianti, (2018), Implikasi Putusan MK Atas Penggunaan Hak Angket DPR Terhadap KPK, Jurnal Info Singkat, X(04).
Nurul Qamar & Hardianto Djanggih (2017). Peranan Bahasa Hukum dalam Perumusan Norma Perundang-undangan. Jurnal Ilmiah Kebijakan Hukum, 11(3); DOI: http://dx.doi.org/10.30641/kebijakan.2017.V11.337-347
Rauf, M. A. A., Bunga, M., & Djanggih, H. (2018). Hak Recall Partai Politik Terhadap Status Keanggotaan Dewan Perwakilan Rakyat dalam Sistem Ketatanegaraan Indonesia. Jurnal Magister Hukum Udayana (Udayana Master Law Journal), 7(4): 443-455 DOI: 10.24843/JMHU.2018.v07.i04.p03.
Solihah, R., & Witianti, S. (2016). Pelaksanaan Fungsi Legislasi Dewan Perwakilan Rakyat Pasca Pemilu 2014: Permasalahan Dan Upaya Mengatasinya. Jurnal Cosmogov, 2(2): 291-307 DOI: https://doi.org/10.24198/cosmogov.v2i2.10010.
Subardjo, (2016), Penggunaan Hak Angket oleh DPR RI dalam Mengawasi Kebijakan Pemerintah. Jurnal Hukum Novelty, 7(1): 71-82 DOI: http://dx.doi.org/10.26555/novelty.v7i3.a3935. 7(1).
Sugiarto, T. (2013), Peranan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Dalam Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi Di Indonesia, Jurnal Cakrawala Hukum, 18(2): 188-196.
Kusuma, Y. P. (2017). Propaganda Hak Angket DPR terhadap KPK (Analisis Propaganda dan Komunikasi Politik). LONTAR: Jurnal Ilmu Komunikasi, 5(1). DOI: http://dx.doi.org/10.30656/lontar.v5i1.486.
Zihan Syayahani, (2017), Meninjau Ulang Hak Angket KPK, Jurnal Update Indonesia, X(5): 5-10.

Peraturan Perundang-undangan
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2002 Tentang Komisi Pembarantasan Tindak Pidana Korupsi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2002 Nomor 137, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4250).
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2014 Tentang MPR, DPR, DPRD, dan DPD (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 182, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5568).


Internet
Yusril Ihsa Mahendra. Adu Argument Keabsahan Pansus Angket Kpk. Available from https://www.cnnindonesia.com/nasional/20170712100351-20-227284/adu-argumen-keabsahan-pansus-angket-kpk. (diakses 18 Oktober 2017).
Mahfud MD. DPR Tak Bisa Awasi KPK Lewat Hak Angket. Available from https://nasional.tempo.co/read/892450/mahfud-md-dpr-tak-bisa-awasi-kpk-lewat-hak-angket/ full&view=ok. (diakses 18 Oktober 2017).
Mahfud MD. KPK Tak Bisa Jadi Subyek untuk Hak Angket. Available from https://nasional.kompas.com/read/2017/05/02/17223461/mahfud.md.kpk.tak.bisa.jadi.subyek.untuk.hak.angket. (diakses tgl 18 Oktober 2017).
Published
2019-04-30
How to Cite
BIMA, Muhammad Rinaldy; KAMAL, Muhammad; DJANGGIH, Hardianto. Legitimasi Hak Angket Dewan Perwakilan Rakyat Terhadap Komisi Pemberantasan Korupsi. Kertha Patrika, [S.l.], v. 41, n. 1, p. 27-39, apr. 2019. ISSN 2579-9487. Available at: <https://ojs.unud.ac.id/index.php/kerthapatrika/article/view/46933>. Date accessed: 19 apr. 2024. doi: https://doi.org/10.24843/KP.2019.v41.i01.p03.
Section
Articles