PENGGUNAAN KECERDASAN BUATAN UNTUK PEMBUATAN COVER LAGU DALAM PERSPEKTIF HAK CIPTA DI INDONESIA

  • Karin Siti Azzhara Fakultas Hukum, Universitas Udayana
  • Putu Aras Samsithawrati Fakultas Hukum, Universitas Udayana

Abstract

Tulisan ini bertujuan untuk memahami dan menganalisis apakah Kecerdasan Buatan merupakan subjek hukum dan penggunaan Kecerdasan Buatan dalam pembuatan cover lagu dari perspektif Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta. Tulisan ini menggunakan metode penelitian hukum normatif dengan pendekatan perundang-undangan, konseptual dan analitikal. Hasil penelitian menunjukkan bahwa saat ini Kecerdasan Buatan tidak termasuk subjek hukum yang diakui dalam Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta karena undang-undang ini mengakui manusia yang mempunyai akal dan pemikiran untuk menciptakan karya kreatif yang memiliki ciri khas dan bersifat orisinallah sebagai subjek hukum. Selanjutnya, penggunaan Kecerdasan Buatan dalam pembuatan cover lagu berdasarkan perspektif Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta di Indonesia dianggap sebagai bentuk penggandaan karya lagu asli yang mana dalam pelaksanaannya perlu izin Pencipta lagu. Namun dalam perkembangannya, banyak ditemukan karya cipta berupa cover lagu oleh Kecerdasan Buatan tersebar di media sosial tanpa izin dari Pencipta lagu. Berkat algoritma pembelajaran mesin yang canggih, Kecerdasan Buatan mampu mereplikasi suara manusia dengan tingkat akurasi yang luar biasa guna meniru karakter vokal penyanyi (voice cloning). Dengan demikian perbuatan pengguna telah melanggar undang-undang hak cipta Pasal 22 huruf b dan Pasal 23 (2) huruf c, menetukan bahwa penyanyi selaku pemegang hak atas rekaman yang berisikan suara mereka berhak untuk memberikan izin atau melarang adanya perubahan, penghapusan, modifikasi, atau hal lain yang melanggar hak moral dan hak ekonomi dari suatu karya cipta.


The article seeks to investigate and evaluate whether artificial intelligence may be regarded as a legal subject and its function in song cover creation under Law Number 28 of 2014 concerning Copyright. The research employs a normative legal research method, using statutory, conceptual, and analytical approaches. According to the findings, Indonesian Law does not currently recognize artificial intelligence as a legal subject because it recognizes people with creativity and reasoning as legal subjects who are able to produce unique and original creative works. Furthermore, using artificial intelligence to create song covers is considered a type of copyright reproduction that requires consent from the original songwriter to be carried out. Nevertheless, a rising number of artificial intelligence-generated song covers are appearing on social media sites without the songwriters' permission. Thanks to advanced machine learning algorithms, Artificial Intelligence can mimic the human voice with remarkable precision, effectively replicating a singer's vocal characteristics (voice cloning). As a result, these actions by users infringe upon the provisions of Article 22 letter b and Article 23 (2) letter c, which state that singers, as the rights holders of recordings featuring their voices, possess the authority to grant or deny permission for alterations, deletions, modifications, or any other actions that may undermine their moral and economic rights associated with a copyrighted work.

Downloads

Download data is not yet available.
Published
2025-02-26
How to Cite
AZZHARA, Karin Siti; SAMSITHAWRATI, Putu Aras. PENGGUNAAN KECERDASAN BUATAN UNTUK PEMBUATAN COVER LAGU DALAM PERSPEKTIF HAK CIPTA DI INDONESIA. Kertha Desa, [S.l.], v. 13, n. 2, p. 124-140, feb. 2025. Available at: <https://ojs.unud.ac.id/index.php/kerthadesa/article/view/121425>. Date accessed: 28 feb. 2025.
Section
Articles