Bisphenol A Meningkatkan Malondialdehid dan Indeks Apoptosis Hati Tikus (Rattus norvegicus) Jantan
Main Article Content
Abstract
Bisphenol-A (BPA) merupakan toksikan yang diketahui dampaknya terhadap reproductive toxicities.
Namun, beberapa tahun belakangan ini, diketahui pula bahwa BPA menyebabkan stres oksidatif. Stres oksidatif merupakan salah satu faktor penyebab kerusakan organ. Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan efek pemberian BPA oral terhadap kadar malondialdehid dan indeks apoptosis pada hati tikus. Penelitian ini menggunakan posttest only control group design. Subjek adalah 14 ekor tikus putih jantan galur Sprague dawley, umur 8-10 minggu, bobot badan berkisar 180 g, dan dalam keadaan sehat. Kelompok kontrol (P0), tujuh ekor tikus, diberikan plasebo berupa 1 mL aquadest selama 21 hari; sedangkan kelompok perlakuan (P1), tujuh ekor tikus, diberikan 400 mg/kgBB tikus BPA selama 21 hari. Hasil menunjukkan bahwa kelompok P1 memiliki kadar MDA hepatik yang lebih tinggi (3,33±0,27 nmol/ mg.prot) dan berbeda nyata (p<0,001) dibandingkan kelompok P0 (2,67±0,14 nmol/mg.prot). Selain itu, kelompok P1 memiliki indeks apoptosis yang lebih tinggi (11,21±2,26%) dan berbeda nyata (p<0,001) dibandingkan kelompok P0 (2,19±0,97%). Berdasarkan hasil tersebut, dapat disimpulkan bahwa pemberian BPA oral meningkatkan malondialdehid dan indeks apoptosis pada hati tikus putih (Rattus norvegicus) jantan.