Parameter Hematologi dan Biokimia Darah Babi Bali Sebelum Sapih yang Dipelihara Secara Tradisional dan Konvensional
Main Article Content
Abstract
Telah dilakukan penelitian eksperimental yang bertujuan untuk mengetahui parameter hematologi dan biokimia darah babi bali (tanpa membedakan jenis kelamin) sebelum sapih yang dipelihara secara tradisional dan konvensional di Desa Seraya, Karangasem, Bali. Parameter yang diamati adalah pertambahan bobot badan, eritrosit, hematokrit, hemoglobin, leukosit, dan deferinsial leukosit, serta kolesterol, trigliserida, dan total protein. Bobot badan diukur dengan cara menimbang anak babi sejak lahir hingga umur sapih. Profil hematologi diperiksa dengan menggunakan hematology analyzer. Kolesterol, trigliserida dan total protein diperiksa dengan menggunakan photometer. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rerata kenaikan bobot badan anak babi bali yang dipelihara secara tradisional dan konvensional selama 8 minggu (umur sapih) adalah 3,52 kg dan 4,48 kg. Kisaran eritosit babi bali sebelum sapih pada penelitian ini adalah: 4,01-7,76 x 106/?L; hematokrit: 19,88-37,7 %; dan hemoglobin: 5,4-12,21 g/dL; leukosit: 14,85-28,18 x 103/?L; neutrofil 2,24-10,02 %; eosinofil 0,25-2,7 %; basofil 1,32-8,13 %; limfosit 74-85,11 %; dan monosit 3,9-7 %. Kolesterol: 57,57-114,55 mg/dL; trigliserida: 25,57-42,45 mg/dL; dan total protein: 4,93-6,73 gr/dL. Hasil analisis secara statistik menunjukkan ada perbedaan nyata (P<0,05) antara rerata eritrosit, hematokrit, dan hemoglobin anak babi yang dipelihara secara tradisional dibandingkan dengan yang konvensional. Namun, bobot badan, leukosit dan deferensial leukosit, serta kolesterol, trigliserida, dan total protein tidak berbeda nyata (P>0,05).