Identifikasi Escherichia coli yang Resistan Antibiotik pada Daging Burger yang Dijual di Sekitar Kampus IPB Dramaga Bogor IDENTIFICATION OF ANTIBIOTIC RESISTANT ESCHERICHIA COLI ON BURGER MEATS SOLD AROUND IPB UNIVERSITY AT DRAMAGA BOGOR
Main Article Content
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui cemaran Escherichia coli dan resistansinya terhadap antibiotik pada sampel daging burger yang dijual pada radius 2 km batas Kampus Institut Pertanian Bogor di Dramaga, Bogor. Sebanyak 35 sampel daging burger diperoleh dari semua pedagang burger (tujuh pedagang). Isolasi dan identifikasi E. coli mengacu pada Standar Nasional Indonesia 2897:2008. Uji resistansi terhadap antibiotik menggunakan metode Kirby-Bauer dengan acuan dari Clinical Laboratory Standards Institute tahun 2018. Uji resistansi antibiotik dilakukan terhadap semua isolat E. coli yang didapat dari semua koloni E. coli yang diisolasi dari sampel daging burger. Antibiotik yang digunakan dalam penelitian ini adalah ampisilin, amoksisilin, streptomisin, oksitetrasiklin, tetrasiklin, sefotaksim, gentamisin, enrofloksasin, asam nalidiksat, kloramfenikol, dan trimetoprim-sulfametoksasol. Data dianalisis secara deskriptif. Hasil pengujian menunjukkan11,4% (4 dari 35 sampel) positif E. coli. Isolat yang diperoleh dari empat sampel ada lima isolat E. coli (100%) yang resistan terhadap antibiotik yang diuji. Resistansi tertinggi ditemukan pada antibiotik streptomisin (100%) dan gentamisin (80%). Dari lima isolat E. coli yang didapat, empat isolat di antaranya telah resistan terhadap tiga atau lebih golongan antibiotik yang dikenal sebagai multi-drug resistant (MDR), dengan pola resistansi yang terdiri atas AMP-AMC-S-CN (ampisilin-amoksisilin-streptomisin-gentamisin), AMP-S-ENR-NA-SXT-CN (ampisilin-streptomisin-enrofloksasin-asam nalidiksat-trimetoprim sulfametoksasol-gentamisin), dan AMP-S-ENR-NA-SXT-OT-CN (ampisilin-streptomisin- enrofloksasin-asam nalidiksat- trimetoprim sulfametoksasol-oksitetrasikilin-gentamisin). Keberadaan E. coli resistan pada daging burger yang termasuk pangan siap santap (ready-to-eat food) dapat menimbulkan risiko kesehatan pada konsumen.