Prevalensi dan Faktor Risiko Infeksi Parasit Saluran Pencernaan pada Kerbau Lumpur di Kabupaten Brebes, Jawa Tengah
Main Article Content
Abstract
Kerbau lumpur merupakan ternak multiguna yang memiliki kedekatan dengan kehidupan masyarakat di kawasan lumbung ternak khususnya di Kabupaten Brebes, Jawa Tengah. Infeksi parasit saluran pencernaan pada kerbau lumpur bedampak negatif terhadap kesehatan ternak sekaligus menyebabkan kerugian ekonomi. Data epidemiologi infeksi saluran pencernaan pada kerbau lumpur di Kabupaten Brebes belum tersedia. Penelitian ini bertujuan untuk mengukur prevalensi, derajat infeksi serta analisis faktor risiko infeksi parasit saluran pencernaan pada kerbau lumpur di Kabupaten Brebes. Sebanyak 240 sampel tinja diperoleh dari kerbau di empat kecamatan, yaitu; Salem, Bantarkawung, Tonjong dan Brebes. Hasil pemeriksaan mikroskopik dengan teknik Mc Master menunjukkan bahwa 27.5% kerbau terinfeksi oleh parasit saluran pencernaan. Infeksi disebabkan oleh Toxocara vitulorum (1.67%; telur tiap gram tinja [TTGT] 174.4), cacing Strongyle (Cooperia, Nematodirrus, Trichostrongylus) (4.17%; TTGT 140.18), Trichuris spp. (3.33%; TTGT 64.84), Moniezia expansa (9.17%; TTGT 122.47) dan Eimeria spp (21.25%; TTGT 162.37). Infeksi lebih tinggi tercatat pada kelompok jantan, umur muda (>12–30 bulan), kerbau di Kecamatan Salem dan yang dipelihara pada daerah bertipe iklim D4. Variabel umur merupakan satu-satunya faktor risiko infeksi yang ditunjukkan dengan P-value 0.03. Nilai odd ratio kelompok muda dan pedet adalah 3.424 dan 2.529, artinya, kelompok muda dan pedet memiliki risiko 3.424 dan 2.529 lebih tinggi dibandingkan kerbau dewasa (referensi). Dari penelitian ini dapat disimpulkan, baik prevalensi maupun derajat infeksi parasit saluran pencernaan di Kabupaten Brebes terjadi dalam taraf yang rendah dan dipengaruhi oleh faktor umur ternak.