Dampak Ekonomi Rumah Tangga Peternak Akibat Demam Babi Afrika di Bangka Kenda, Wae Ri’i, Manggarai, Nusa Tenggara Timur
Abstract
Wabah demam babi afrika atau African Swine Fever (ASF) dapat menimbulkan kerugian, sehingga analisis dampak dari sisi ekonomi dan sosial menjadi penting dilakukan agar mendapatkan perhatian yang lebih. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis dampak wabah ASF dari aspek kepemilikan ternak, lokasi kandang, keberlanjutan usaha dan rataan total kerugian terhadap sosial ekonomi rumah tangga peternak babi di Bamgka Kenda, Wae Ri’i, Manggarai, Nusa Tenggara Timur. Penelitian ini menggunakan analisis deskriptif kuantitatif dengan wawancara menggunakan kuesioner dan ditabulasi dengan program Miscrosocft Excel dan diuji regresi linear berganda dengan program SPSS-17 guna memperoleh bukti-bukti dan gambaran peternak babi dan masyarakat dalam menghadapi wabah ASF yang secara langsung maupun secara tidak langsung bagi ekonomi rumah tangganya. Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan, maka dapat disimpulkan bahwa dampak wabah ASF terhadap sosial ekonomi rumah tangga peternak babi di Wae Ri’i, Manggarai dari beberapa aspek yakni; persentase kematian ternak babi sebesar 91,17%, sistem pemeliharaan ternak berlokasi dekat dengan lingkungan masyarakat sebesar 71%, faktor motivasi peternak adalah faktor kelanjutan usaha yang mendorong peternak karena tuntutan kehidupan sosial ataupun status sosial masyarakat yang masih tergantung dengan peran ternak dan daging babi, serta rataan total kerugian ekonomi rumah tangga setiap peternak babi adalah sebesar Rp 5.900.000,-.