Keragaman dan Tingkat Infeksi Nematoda pada Sapi Bali di Kabupaten Sikka, Provinsi Nusa Tenggara Timur
Main Article Content
Abstract
Kabupaten Sikka yang termasuk dalam wilayah Provinsi Nusa Tenggara Timur mempunyai empat kecamatan yang memiliki populasi sapi bali cukup banyak, yaitu Kecamatan Alok, Bola, Waigete dan Talibura. Tujuan penelitian adalah untuk memperoleh gambaran mengenai keragaman dan tingkat infeksi endoparasit gastrointestinal pada sapi bali serta mengidentifikasi sumber pakan yang berpotensi sebagai antelmintik. Identifikasi keragaman endoparasit gastrointestinal dilakukan dengan menggunakan metode sedimentasi dan pengapungan, sedangkan tingkat infeksi endoparasit menggunakan metode McMaster. Keragaman dan tingkat infeksi endoparasit gastrointestinal pada sapi di empat Kecamatan di Kabupaten Sikka dianalisis menggunakan sidik ragam dan penelitian dirancang menggunakan Rancangan Acak Kelompok. Hasil uji ssidik ragam yang berpengaruh nyata (P<0.05), dilanjutkan dengan uji jarak berganda Duncan. Keragaman etnofarmakologi sebagai sumber pakan yang berpotensi anthelmintik pada empat kecamatan dianalisis menggunakan metode deskriptif kualitatif. Penelitian ini berhasil mengidentifikasi tiga jenis endoparasit yaitu Trichostrongylus sp., Strongyloides sp., dan Haemonchus contortus. Tingkat infeksi tertinggi cacing Haemonchus contortus dan Strongyloides sp., terdapat di Kecamatan Talibura dan diikuti oleh Kecamatan Waigete, sedangkan terendah di Kecamatan Bola dan Alok. Infeksi tertinggi dari Trichostronylus sp., adalah Kecamatan Talibura, sedangkan Waigete dan Alok tingkat infeksinya sama serta yang terendah Kecamatan Bola. Simpulannya, tingkat infeksi endoparasit di empat kecamatan ini termasuk dalam kategori ringan. Sumber pakan yang berpotensi sebagai anthelmintik berdasarkan hasil identifikasi adalah Spondias pinnata, Acacia nilotica, dan Desmanthus virgatus.