Ectoparasites On Laying Chicken Farm (Gallus gallus, Linnaeus 1758)

Abstract

Industri ternak ayam memiliki peranan penting dalam perekonomian Indonesia. Peternak ayam seringkali menemui kendala seperti ancaman penyakit, salah satunya disebabkan oleh serangan ektoparasit. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui jenis ektoparasit, tingkat keanekaragaman ektoparasit, dan pengaruh kondisi lingkungan terhadap tingkat sebaran ektoparasit pada peternakan ayam di daerah Kabupaten Purbalingga. Penelitian dilaksanakan di dua peternakan ayam yaitu di Kecamatan Karangreja dan Kecamatan Kemangkon, Kabupaten Pubalingga, Provinsi Jawa Tengah. Metode yang digunakan dalam penelitian adalah pengamatan kondisi umum lokasi, pengumpulan ektoparasit pada kotoran ayam, penyiapan spesimen, dan identifikasi spesimen. Analisis data dilakukan dengan menentukan tingkat kepadatan (densitas), kepadatan relatif (densitas relative), frekuensi, frekuensi relatif (frekuensi relative), nilai kepentingan ektoparasit pada ayam dan indeks keanekaragaman Shannon-Wiener ektoparasit ayam. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ektoparasit yang ditemukan di peternakan ayam petelur Karangreja adalah Tyrophagus sp., Uurodiaspis sp., Urodiaspis pannonica, Androlaelaps sp. Uroobovella sp., dan Beierochelifer peloponnesiacus. Ektoparasit yang ditemukan di peternakan ayam petelur Kemangkon adalah Urodiaspis sp., Macrocheles mammifer, Tyrophagus sp., Macrocheles muscadomesticae, dan Beierochelifer peloponnesiacus. Tingkat keanekaragaman ektoparasit di peternakan ayam petelur Karangreja sebesar 1,023 yang tergolong keanekaragaman sedang. Tingkat keanekaragaman ektoparasit peternakan ayam petelur Kemangkon sebesar 0,710 tergolong keanekaragaman rendah. Kondisi lingkungan yang mempengaruhi keanekaragaman ektoparasit adalah pH tanah, suhu, kelembaban udara, dan kelembaban tanah.