Perkembangan Ontogeni Ikan Nilem, Osteochilus vittatus Valenciennes, 1842 Hingga Tahap Matang Gonad Pertama pada Kondisi Laboratorium
Abstract
Ikan nilem (Osteochilus vittatus) merupakan ikan air tawar yang tersebar luas di Asia Tenggara dan telah dibudidayakan untuk dimanfaatkan sebagai ikan konsumsi dan agen biokontrol. Perkembangan embrio, larva, juvenil, hingga terbentuk ikan dewasa yang matang gonad merupakan aspek penting dalam reproduksi ikan untuk mengoptimalkan protokol budidaya. Tujuan penelitian ini untuk menjelaskan secara rinci perkembangan ontogeni ikan nilem pada kondisi laboratorium. Penelitian dilakukan menggunakan metode kuantitatif- deskriptif dengan mengamati perkembangan ikan nilem hasil pemijahan buatan yang dipelihara pada suhu inkubasi 28±1°C mulai dari fase embrio, larva, juvenil, hingga dewasa matang gonad. Zigot terbentuk kurang dari 0,25 jam pascafertilisasi (jpf), kemudian tahap embrio yang terdiri atas pembelahan pada 0,25–1,50 jpf, blastula pada 1,75–4,50 jpf, gastrula pada 5–8 jpf, segmentasi pada 10–15 jpf, faringula pada 20 jpf, dan menetas pada 26,548,00 jpf. Tahap pro-larva terbentuk pada 1 hari pascamenetas (hpm), sedangkan pasca-larva diamati pada 3 hpm ketika kuning telur/yolk telah habis dan pada 20 hpm terdapat bakal gonad di ventro-kaudal dari gelembung renang. Ikan juvenil umur 30 hpm menunjukkan pola sisik yang lengkap dan lipatan sirip telah hilang sepenuhnya dengan gonad mencapai tahap bipotensi, selanjutnya pada 120 hpm terdapat sepasang ovarium immatur yang berbentuk pita tipis. Pada umur 240 hpm, ikan mencapai tahap dewasa kelamin dan memasuki siklus reproduksi pertamanya dengan ovarium membesar dan berwarna jingga muda. Ikan berumur 420 hpm memiliki ovarium besar dan tervaskularisasi, dengan butiran telur tampak jelas yang menandakan ikan telah memasuki tahap matang gonad. Penelitian ini memberikan informasi deskripsi morfologi, umur dan ukuran setiap tahap perkembangan ikan nilem untuk meningkatkan pemahaman mengenai karakteristik reproduksinya.