Komposisi Spesies dan Kepadatan Nyamuk Dewasa di Daerah Perbukitan di Kabupaten Muara Enim, Sumatera Selatan

Abstract

Nyamuk merupakan serangga dari ordo Diptera yang dapat menularkan penyakit parasit dan virus. Lima dari 18 genus nyamuk di Indonesia berperan sebagai vektor yakni Aedes, Culex, Anopheles, Mansonia dan Armigeres. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi keragaman, menghitung kepadatan, serta paparan gigitan nyamuk di Desa Pulau Panggung, Kabupaten Muara Enim, Sumatera Selatan. Penangkapan nyamuk dilakukan pada bulan Juli 2023 dengan tiga metode: human landing collection, resting collection dan cattle bait collection. Kepadatan dan risiko paparan nyamuk dihitung berdasarkan Man Bitting Rate (MBR) dan Man Hour Density (MHD). Sebanyak 2131 nyamuk dari 16 spesies berhasil ditangkap (479 nyamuk dengan metode human landing dan resting collection; 1173 nyamuk dari cattle bait collection). Nyamuk Culex quinquefasciatus, Culex vishnui, dan Armigeres subalbatus memiliki nilai tertinggi pada perhitungan kepadatan nyamuk per spesies yang hinggap tiap jamnya berturut-turut 0,79/jam, 0,21/jam, dan 0,17/jam untuk UOD dan 1,33/jam, 2,29/jam dan 2,04/jam untuk UOL. Anopheles nigerrimus ditemukan pada UOL dengan nilai MHD 0,42/jam. Komposisi spesies nyamuk di Desa Pulau Panggung Kabupaten Muara Enim cukup beragam dengan ditemukannya lima genus dan 16 spesies nyamuk. Nyamuk Cx. quinquefasciatus, Cx. vishnui, Cx tritaeniorhynchus, dan Ar. subalbatus merupakan nyamuk yang mendominasi pada metode human landing colletion. Kepadatan keempat nyamuk tersebut tinggi dalam menggigit per
jam dan lebih menyukai menggigit di luar rumah. Nyamuk Anopheles vagus merupakan nyamuk yang mendominasi pada metode cattle bait collection. Komposisi spesies dan kepadatan nyamuk di Desa Pulau Panggung cukup tinggi. Oleh karena itu, diperlukan pengendalian vektor untuk mencegah penyakit infeksi.