Syok Indeks sebagai Penduga Tingkat Syok Hewan Model Kelinci New Zealand White pada Kejadian Syok Hemoragi
Main Article Content
Abstract
Syok hemoragi didefinisikan sebagai kondisi jaringan perifer dan organ tidak mampu melakukan perfusi akibat kehilangan darah dalam volume tertentu. Prediksi tingkat keparahan syok hewan pada fase prehospital masih belum banyak dilaporkan. Kendala keterbatasan alat untuk deteksi tekanan darah, membuat nilai syok indeks (SI) sulit untuk dilakukan. Penelitian ini dilakukan untuk menduga nilai SI berdasarkan volume darah yang dikeluarkan, dengan kondisi syok yang dikonfirmasi dengan gambaran klinis. Penelitian ini menggunakan lima ekor kelinci jenis New Zealand White yang diinduksi syok hemoragi sebanyak 10% dengan cara evakuasi darah melalui arteri carotis. Parameter fisiologi yang teramati yaitu; heart rate (HR), respiration rate (RR), mean arterial pressure (MAP), tekanan sistol dan diastol, dan saturasi oksigen (SPO2 ). Nilai syok indeks (SI) pada penelitian ini yaitu 1,6 ± 0,4 atau dalam level sedang-berat. Level SI berbeda dengan parameter fisiologis, yang menunjukkan perbaikan menuju nilai baseline hampir pada seluruh parameter (HR, RR, MAP, sistol, SPO2 ) pada menit ke-15 pascasyok. Gambaran klinis dan SI, tidak menunjukkan relevansi, sehingga nilai SI belum dapat digunakan sebagai penduga tingkat keparahan syok, karena membutuhkan cut-off point syok atau mempertimbangkan penggunaan modified shock index (MSI) atau simple Shock Index (sSI) sebagai metode untuk penduga/prediksi syok. Dibutuhkan penelitian lebih lanjut untuk membuat klasifikasi syok khusus hewan kelinci.