Deteksi Antibodi Terhadap Covid-19 pada Anjing dan Kucing di Indonesia
Main Article Content
Abstract
Di Indonesia sampai saat ini tidak banyak publikasi data terkait status epidemi Covid-19 yang disebabkan Severe Acute Respiratory Syndrom Coronavirus 2 (SARS-CoV-2) pada anjing dan kucing. Beberapa penelitian di negara lain menunjukkan prevalensi antibodi yang relatif tinggi pada anjing dan kucing dengan riwayat kontak erat dengan manusia yang terinfeksi Covid-19. Hal ini menunjukkan mudahnya penularan dari manusia ke hewan kesayangan. Data dan kajian mengenai kejadian Covid-19 pada anjing dan kucing yang berada di Indonesia maupun yang dilalulintaskan dapat memberikan informasi awal terkait keberadaan penyakit ini pada hewan kesayangan. Studi ini dilakukan untuk melihat keberadaan SARS-CoV-2 pada anjing dan kucing serta respons
kebal yang terbentuk. Sampel yang digunakan diperoleh dari hewan yang berasal dari berbagai negara dan beberapa klinik di Indonesia. Sebanyak (128 serum kucing dan 53 serum anjing) diuji menggunakan metode Indirect Enzym Linked Immunosorbant Assay (ELISA) sedangkan sampel usap/swab orofaringeal yang terdiri atas 1.499 swab asal kucing dan 958 swab asal anjing diuji menggunakan metode Real Time Reverse Transcription-Polymerase Chain Reaction. Berdasarkan hasil uji terdeteksi antibodi terhadap SARS-CoV-2 terdapat pada dua ekor anjing (3,8 %) dan enam ekor kucing (4,7 %). Uji kuantitatif PCR tidak menunjukkan adanya virus pada semua sampel yang diuji. Hasil studi ini dapat memberikan informasi awal untuk melakukan studi epidemiologi lanjutan terkait infeksi SARS-CoV-2 pada hewan kesayangan.
lanjutan terkait infeksi SARS-CoV-2 pada hewan kesayangan.