Isolasi Bakteri Escherichia coli Resistan Antibiotik pada Ceker Ayam di Pasar Tradisional di Kecamatan Jatinangor, Sumedang, Jawa Barat
Main Article Content
Abstract
Ceker ayam merupakan produk sampingan (by-product) dengan kandungan protein yang tinggi. Produk asal unggas ini sering diperjual-belikan di Pasar Tradisional yang rentan terhadap pencemaran bakteri resistan antibiotik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya potensi bakteri Escherichia coli resistan antibiotk dan mengetahui prevalensi resistansi antibiotik terhadap bakteri E. coli yang diisolasi pada ceker ayam di Pasar Tradisional Kecamatan Jatinangor, Sumedng, Jawa Barat. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif eksploratif dengan pengambilan sampel menggunakan metode purposive sampling. Kriteria yang digunakan yaitu ceker ayam sebanyak 32 potong ceker dengan indikasi mengalami bumblefoot. Penelitian ini menggunakan media Eosin Methylene Blue Agar (EMBA), uji biokimia, dan uji kepekaan menggunakan lima jenis antibiotik. Dari 32 sampel ceker ayam dengan indikasi bumbelfoot yang diperdagangkan, diperoleh 24 sampel positif bakteri E. coli atau prevalensi 75%. Hasil uji resistansi antibiotik terhadap 24 isolat bakteri ceker ayam yang mengandung bakteri E. coli menunjukan hasil tetrasiklin (70,83%), ampisilin (66,67%), enrofloksasin (41,67%), siprofloksasin (29,17%), dan kolistin (4,17%). Hasil tersebut diikuti dengan adanya multi-drug resisaent sebesar 33,3%. Cemaran bakteri E. coli yang berasal dari ceker ayam yang dijual di pasar tradisional dapat dinyatakan menjadi salah-satu sumber terjadinya aantibiotik.