PENERAPAN KONSELING KELOMPOK UNTUK MENINGKATKAN KESEJAHTERAAN SUBYEKTIF WARGA BINAAN DI LAPAS KEROBOKAN
Abstrak
Hasil analisis situasi awal menunjukkan bahwa sebagian warga binaan di lembaga pemasyarakatan Kerobokan memerlukan pendampingan psikologis untuk meningkatkan kepuasan hidup atau kesejahteraan subyektif. Kesejahteraan subyektif yang baik menunjukkan bahwa warga binaan memiliki kepuasan hidup yang baik. Salah satu kegiatan yang dapat diberikan untuk meningkatkan kesejahteraan subyektif adalah konseling kelompok kognitif-perilaku. Sebanyak 20 orang warga binaan mengikuti kegiatan konseling kelompok. Hasil analisis secara kuantitatif tidak menemukan perbedaan signifikan tingkat kesejahteraan subyektif sebelum dan setelah kegiatan konseling. Secara kualitatif partisipan menyebutkan adanya perasaan diperhatikan, didukung dan dihargai melalui kegiatan yang dilakukan. Warga binaan berharap kegiatan konseling dapat lebih sering dilakukan. Hasil kegiatan ini mengimplikasikan bahwa pemberian bantuan layanan psikologis yang berkesinambungan tetap dibutuhkan warga binaan di Lapas Kerobokan.
Kata kunci : Konseling, Kesejahteraan Subyektif, SWB, Lapas Kerobokan, WBP.
##plugins.generic.usageStats.downloads##
Referensi
Diener, E. (2000). Subjective well-being: The science of happiness and a proposal for a national index. American Psychologist, 55(1), 34-43. doi:10.1037//0003066X.55.1.34.
Diener, E., Wirtz, D., Tov, W., Kim-Prieto, C., Choi, D., Oishi, S., & Biswas-Diener, R. (2009). New measures of well-being: Flourishing and positive and negative feelings. Social Indicators, 39, 247-266.
Erford, B. T. (2015). 40 Techniques Every Counselor Should Know, Second Edition. USA: Pearson.
Fazel, S., Hayes, A. J., Bartellas, K., Clerici, M., & Trestman, R. (2016). The Mental Health of Prisoners: a Review of Prevalence, Adverse Outcomes and Interventions. Lancet Psychiatry, 3(9), 871-881. doi:10.1016/S2215-0366(16)30142-0.
Jebb, A. T., Tay, L., Diener, E., & Oishi, S. (2018). Happiness, income satiation and turning points around the world. Nature Human Behaviour, 2, 33–38. Dipetik Oktober 1, 2020, dari https://www.nature.com/articles/s41562-017-0277-0?mod=article_inline.
Kobau, R., Sniezek, J., Zack, M. M., Lucas, R. E., & Burns, A. (2010). Well‐being assessment: An evaluation of well‐being scales for public health and population estimates of well‐being among US adults. Applied Psychology: Health and Well-being, 2(3), 272-297. doi:http://dx.doi.org/10.1111/j.1758-0854.2010.01035.x.
Navarro, D. J., & Foxcroft, D. R. (2013). Learning statistics with jamovi: a tutorial for psychology students and other beginners (Version 0.70). doi:10.24384/hgc3-7p15
Steptoe, A., Deaton, A., & Stone, A. A. (2015). Subjective wellbeing, health, and ageing. The Lancet, 385(9968), 640-648. doi:https://doi.org/10.1016/S0140-6736(13)61489-0.
Tay, L., & Diener, E. (2011). Needs and Subjective Well-Being Around the World. Journal of Personality and Social Psychology, 101(2), 354-365. Dipetik Oktober 1, 2020, dari APA PsycNet: https://psycnet.apa.org/buy/2011-12249-001.
Wilani, N., Fridari, I., Dwidasmara, I., & Wibawa, I. (2020). Penerapan Praktik Meditasi Loving-Kindness Pada Warga Binaan di Lembaga Pemasyarakatan Klas IIA Kerobokan. Buletin Udayana Mengabdi, 19(2), 149-154. Dipetik Oktober 1, 2020, dari https://ojs.unud.ac.id/index.php/jum/article/view/56843.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.