Analisis Perubahan Garis Pantai dengan Menggunakan Metode One-Line Model (Studi Kasus: Pantai Kecamatan Kuta, Bali)
Abstrak
Pembangunan yang terjadi di sepanjang pantai memiliki dampak serta ancaman bagi kawasan pesisir pantai. Ketidaksesuaian dan kekurangan pada konstruksi bangunan di sepanjang pantai dapat dideteksi dengan pengamatan perubahan garis pantai yang terjadi sebelum dan setelah konstruksi. Seiring dengan berkembangnya teknologi dan ilmu pengetahuan maka perubahan garis pantai dapat diprediksi menggunakan pemodelan numerik. Pantai Kecamatan Kuta yang terletak di Provinsi Bali ini merupakan pantai pariwisata yang memiliki permasalahan erosi pantai. Analisis perubahan garis pantai pada lokasi studi diperkirakan dengan menggunakan simulasi numerik yang dikenal dengan sebutan one-line model untuk mengetahui perubahan pantai yang terjadi di pantai Kecamatan Kuta selama 25 tahun setelah dilakukan pembangunan pengaman pantai dan pengisian pasir pantai. Hasil dari peramalan perubahan garis pantai pada keseluruhan lokasi studi selama 25 tahun menunjukkan adanya erosi dan akresi dengan besaran laju perubahan erosi berkisar antara 1 hingga 2 meter per tahun. Analisis yang dilakukan di Kecamatan Kuta menunjukkan adanya perubahan yang tergolong sedang hingga besar, terutama pada pantai yang berada di utara Kecamatan Kuta seperti di pantai Desa Legian dan Desa Seminyak yang sebelumnya belum memiliki pelindung ataupun pengaman pantai seperti pada Pantai Jerman dan Pantai Kuta yang telah diamankan dengan breakwater, groyne, revetments atau penanganan erosi dengan pengisian pasir pantai atau sand nourishment
##plugins.generic.usageStats.downloads##

This work is licensed under a Creative Commons Attribution 3.0 International License.
Copyright 2012 - 2023 Journal of Marine and Aquatic Sciences (JMAS)
Published by Fakultas Kelautan dan Perikanan Universitas Udayana, Denpasar, Bali, Indonesia
JMAS (p-ISSN 2302-8114; e-ISSN 2549-7103)