POTENSI ANTITUBERKULOSIS EKSTRAK n-HEKSANA DAUN KEDONDONG HUTAN (Spondias pinnata (L.f.) Kurz.)
Abstract
Resistensi Mycobacterium tuberculosis terhadap obat antituberkulosis merupakan masalah utama dalam penanggulangan tuberkulosis. Pengembangan obat antituberkulosis terus dilakukan, salah satunya dengan eksplorasi dari bahan alam. Penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa ekstrak metanol daun kedondong hutan (Spondias pinnata) aktif sebagai antituberkulosis terhadap Mycobacterium tuberculosis MDR. Triterpenoid merupakan senyawa yang kerangka karbonnya berasal dari enam satuan isoprena dan umumnya dipisahkan dengan pelarut non polar seperti n-heksana. Aktivitas antituberkulosis dari ekstrak n-heksana daun tanaman tersebut diamati dalam penelitian ini. Ekstraksi dilakukan dengan metode maserasi menggunakan n-heksana, kemudian dilakukan penentuan profil KLT. Aktivitas antituberkulosis ekstrak diuji menggunakan medium L-J pada konsentrasi ekstrak n-heksana sebesar 10 dan 50 mg/mL. Hasil menunjukkan bahwa flavonoid dan terpenoid merupakan kandungan kimia yang terdapat pada ekstrak n-heksana. Pada konsentrasi konsentrasi 10 mg/mL ekstrak memiliki aktivitas antituberkulosis sebesar 100-87% sedangkan pada konsentrasi 50 mg/mL sebesar 100-91%. Berdasarkan hasil penelitian, ekstrak n-heksana dengan konsentrasi 50 mg/mL daun tanaman ini memiliki potensi sebagai antituberkulosis.Downloads
Download data is not yet available.
How to Cite
L.P.V.A, Savitri,; N.P, Ariantari,; I.B.N.P, 1Dwija,.
POTENSI ANTITUBERKULOSIS EKSTRAK n-HEKSANA DAUN KEDONDONG HUTAN (Spondias pinnata (L.f.) Kurz.).
Jurnal Farmasi Udayana, [S.l.], dec. 2013.
ISSN 2622-4607.
Available at: <https://ojs.unud.ac.id/index.php/jfu/article/view/7385>. Date accessed: 21 nov. 2024.
Section
Articles
Keywords
kedondong hutan, ekstrak n-heksana, antituberkulosis.