Uji Aktivitas Vermisidal Ekstrak Etil Asetat Buah Mengkudu (Morinda Citrifolia L.) Terhadap Cacing Gelang Babi (Ascaris Suum Goeze) Secara In Vitro
Abstract
Populasi babi yang diternakkan secara tradisional di Bali cukup tinggi. Usaha peningkatan sistem peternakan ini terkendala oleh rentannya babi terinfeksi oleh cacingAscaris suumGoeze. Penanggulangan cacingAscaris suumGoeze menggunakan obat modern jangka panjang seperti albendazole dapat menimbulkan resistensi. Sehingga perlu dilakukan pengujian tanaman obat tradisional sebagai vermisidal salah satu diantaranya adalah buah mengkudu (Morinda citrifolia L.). Buah mengkudu (Morinda citrifolia L.)sering digunakan oleh masyarakat Indonesia sebagai tanaman obatuntuk cacing.
Pengujian dilakukan menggunakan 7 kelompok perlakuan (P) berbeda dengan 3 kali pengulangan. Kelompok 1 (P1) diberi perlakuan CMC-Na 0,5%b/v (kontrol negatif), kelompok 2 (P2) diberi perlakuan suspensi albendazole 0,01%b/v (kontrol positif), kelompok 3-7 (P3-P7) diberi perlakuan suspensi ekstrak etil asetat buah mengkudu dengan konsentrasi 0,5%b/v, 1%b/v, 2,5%b/v, 5%b/v, dan 7,5%b/v selama 40 jam. Pengamatan dilakukan setiap 2 jam untuk mengetahui mortalitas cacing. Aktivitas vermisidal ekstrak etil asetat buah mengkudu ditentukan menggunakan uji Mann-Whitney dengan taraf kepercayaan 95%.
Ekstrak etil asetat buah mengkudu pada konsentrasi 0,5%b/v, 1%b/v, 2,5%b/v, 5%b/v, dan 7,5%b/v menunjukkan aktivitas vermisidal secara in vitro pada cacing Ascaris suum Goeze secara bermakna dibanding kontrol negatif (p<0,05).