Review: Gambaran Permasalahan Obat Tidak Tercampurkan Pada Sediaan Semisolid (Krim, Gel, dan Salep) Serta Pengatasannya
Abstrak
Obat tidak tercampur (OTT) merupakan terjadinya interaksi yang tidak diinginkan antara dua atau lebih bahan obat dapat menyebabkan perubahan fisik, kimia, atau farmakologi. OTT dapat mempengaruhi stabilitas, efektivitas, dan keamanan sediaan farmasi, termasuk sediaan semi solid seperti krim, gel, dan salep. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi OTT dalam sediaan semi solid terkhusus pada proses compounding dan pengatasannya berdasarkan pada artikel penelitian yang ada. Penelitian dilakukan dengan mencari jurnal dalam database, menyeleksi berdasarkan pada kriteria inklusi dan eksklusi yang telah ditetapkan, dan kemudian ditafsirkan hasil ulasan dari artikel-artikel yang telah dipilih. Hasil penelitian menunjukkan terdapat 4 jurnal untuk krim, 2 jurnal untuk gel, dan 1 jurnal untuk salep yang diperoleh dari Google Scholar dan Pubmed untuk kemudian dianalisis. Analisis menunjukkan OTT sering disebabkan oleh perbedaan sifat fisikokimia antara zat aktif dan dengan komponen lain dalam sediaan sehingga terjadi pemisahan fase dan penurunan efektivitas obat yang dapat diatasi dengan penambahan emulgator yang tepat, diperhatikan cara penyimpanannya, dan dilakukan evaluasi stabilitas jika diperlukan. Penelitian ini menekankan pentingnya pemahaman OTT dalam proses pencampuran dan peracikan obat untuk mencegah permasalahan yang dapat terjadi sehingga efektivitas obat dan keamanan pasien tetap terjamin..
##plugins.generic.usageStats.downloads##
Referensi
Ansel, Horward C. (2005). Pengantar Bentuk Sediaan Farmasi. Universitas Indonesia. Depok.
Ansel, H. C., Allen, L. V., & Popovich, N. G. (2020). Pharmaceutical Dosage Forms and Drug Delivery Systems. 11th Edition. Lippincott Williams & Wilkins.
Budianor., Malahayati, S., dan Saputri, R. (2022). Formulasi dan Uji Stabilitas Sediaan Krim Ekstrak Bunga Melati Putih (Jasminum sambac L.) Sebagai Anti Jerawat. Journal of Pharmaceutical Care and Sciences, 3(1), 1-13.
Charunia, D., (2009). Formulasi Salep Minyak Atsiri Rimpang Temu Giring (Curcuma heynena Val & Zijp) dan uji Aktivitas Candida albicans in vitro Menggunakan Basis Polietilenglikol 4000 dan Polietilenglikol 400. Skripsi.
Depkes, RI. (1995). Farmakope Indonesia Edisi IV. Jakarta: Departemen Kesehatan Republik Indonesia
Depkes RI. (2020). Farmakope Indonesia Edisi VI. Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Jakarta: Kementrian Kesehatan Republik Indonesia.
Dwiastuti, R., Kadek, N., Putri, D., & Dewi, K. (2022). Aplikasi Metode Optimasi Central Composite Design Dalam Formulasi Sediaan Gel Nanopartikel Lipid Dengan Bahan Aktif 4-n-Butilresorcinol. Jurnal Ilmiah Manuntung, 8(1), 71–81.
Elcistia, R., dan Zulkarnain, A. K. (2018). Optimasi Formula Sediaan Krim o/w Kombinasi Oksibenzon dan Titanium Dioksida Serta Uji Aktivitas Tabir Suryanya Secara In Vivo. Majalah Farmaseutik, 14(2), 63-78.
Hossain, M. S., Shamim, M. A., Saifuzzaman, M., Attiquzzaman, M., Hossain, M. G., and Raihan, O. (2020). Formulation and development of a topical combination cream for arthritis management. Tropical Journal of Pharmaceutical Research, 19(6), 1125-1130.
Khairiady A. (2017). Formulasi Sabun Cuci Piring Dengan Variasi Konsentrasi Kaolin-Bentonit Sebagai Penyuci Najis Mughalladzah. Jakarta: Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan UIN Syarif Hidayatullah.
Kitagawa, S., Yutani, R., Kodani, R. I., and Teraoka. 2016. Differences in the Rheological Properties and Mixing Compatibility With Heparinoid Cream of Brand Name and Generic Steroidal Ointments: The Effects of Their Surfactants. Result in Pharma Sciences. 6: 7-14.
Kurniawan, B. R. (2013). Stabilitas Resep Racikan yang Berpotensi Mengalami Inkompatibilitas Farmasetika yang Disimpan pada Wadah Tertutup Baik. Calyptra: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya, 2(2), 1-16.
Lisana, S. A., dan Amelia, F. (2019). Teknologi Sediaan Semisolid dan Liquid. Jakarta: Lab. Teknologi Farmasi ISTN.
Pakki, E., Sartini, R. T., dan Maisarah, N. L. (2009). Formulasi dan Evaluasi Kestabilan Fisik Krim Antioksidan Ekstrak Biji Kakao (Theobroma cacao L.). Majalah Farmasi dan Farmakologi, 13(2), 1-7.
Puspita, G., Sugihartini, N., dan Wahyunigsih, I. (2020). Formulasi Sediaan Krim A/M Dengan Variasi Konsentrasi Ekstrak Etanol Daging Buah Pepaya (Carica papaya) Menggunakan Emulgator Tween dan Span 80. Media Farmasi, 16(1), 1-9.
PM, H. P., Manohar, S. R., Najeeb, A., & Pillai, Z. S. (2023). Medicated ointments: Methods of preparation, Mode of Action, Physico chemical characteristics-An overview. International Research Journal on Advanced Science Hub, 5(8), 299-310.
Santoso U. (2021). Antioksidan Pangan. Yogyakarta: UGM Press.
Savchenko, L., Pidpruzhnykov, Y., Lesyk, R., Ivanauskas, L., Kotvitska, A., Georgiyants, V. 2022. Compounding in Ukraine: Assessment of the Risks for the Ointment’s Quality by the FMECA Method. Sci. Pharm. 90(25).
Scheiner, G. (2018). "The Impact of Drug Incompatibility in Hospital Pharmacy Practice". International Journal of Hospital Pharmacy, 15(2), 97-102.
Susanto, A., 2008. Optimasi formula sediaan gel UV protection filtrat perasan umbi wortel (Daucus carota Linn): Tinjauan terhadap sorbitol, gliserol, dan propilenglikol. Skripsi. Universitas Sanata Dharma. Yogyakarta.
Syamsuni. 2006. Ilmu Resep. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran ECG. 74-75.
Tungadi, R., Pakaya, M. S., dan Ali, P. D. A. (2023). Formulasi dan Evaluasi Stabilitas Fisik Sediaan Krim Senyawa Astaxanthin. Indonesian Journal of Pharmaceutical Education, 3(1), 117 – 124
Voight, R. (1994). Buku Pelajaran Teknologi Farmasi. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
Villiers, M. M. D. (2009). A Practical Guide to Contemporary Pharmacy Practice: Ointment Based. Lippincott Williams & Wilkin.