Evaluasi Beban Kerja Spa Terapis Di Legian Kuta-Bali
Abstract
Spa terapis berperan penting dalam industri layanan spa. Kinerja yang dihasilkan berdampak pada kepuasan pelanggan dan eksistensi usaha spa itu sendiri. Spa terapis dituntut untuk mampu menunjukkan kinerjanya seoptimal mungkin. Upaya memenuhi pelayanan yang optimal dapat menjadi sumber kelelahan yang dapat mengurangi kinerja spa terapis. Di Y Spa, terapis membutuhkan waktu ± 45 menit - 1 jam untuk melayani 1 pelanggan. Ketika tingkat kunjungan pelanggan tinggi, seorang terapis bahkan harus melayani 8-10 pelanggan dalam satu hari, sehingga tidak jarang mereka harus bekerja lebih dari 8 jam kerja pada umumnya. Kegiatan pijat dan perawatan kaki yang dilakukan oleh spa terapis sangat berisiko meningkatkan keluhan muskuloskeletal. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi beban kerja Spa terapis. Oleh sebab itu dilakukan penelitian observasional pada 14 spa terapis. Untuk mengevaluasi beban kerja dilakukan pengukuran denyut nadi kerja, mikroklimat ruangan, keluhan subyektif, dan keluhan otot rangka. Mikroklimat yang diukur adalah intensitas cahaya, kebisingan, suhu kering, suhu basah, dan kelembaban lingkungan. Dari hasil penelitian ditemukan bahwa beban kerja terapis spa cukup berat. Untuk alasan ini, intervensi ergonomis harus dicari melalui perbaikan kondisi kerja.
Downloads
References
Azadeh, A., Fam, M., Garakani, M. M. 2007. A Total Ergonomis Design Approach to Enhance the Productivity in A Complicated Control System. Journal of Information Technology, Vol. 6(7):1036-1042.
Bridger, R. S. 2003. Introduction to Ergonomics. London: Taylor dan Francis.
Bureau Labour Statistic. 2006. U.S Department of Labor. CPI Tables Accessed from www.bls.gov
Ercan, S. dan Erdinc, O. 2006. Challenges of Leardership in Industrial Ergonomis Projects. Journal Istanbul Ticaret Universitesi Fen Bilimleri Dergisi. Vol. 5(9):119-127.
Green, L. and Googins, R. W. 2008. Safe your hand! The complete guide to injury prevention and ergonomics for manual terapist. Body of work books.
Helander, M. G dan Shuan, L. 2005. Reducing Design Complexxity Will Improve Usability in Product Design. Proceeding of Seanes IPS Conference, 23 – 25 May. Bali. Indonesia. pp. 6-10.
Kroemer, K. H. E., and Grandjean, E. 2009. Fiting the Task to the Human, Textbook of Occupational Ergonomics, Fifth Edition. London: Taylor dan Francis Inc.
Manuaba, A. 2000. Research and Application of Ergonomics in Developing Countries, with Special Reference to Indonesia. Jurnal Ergonomi Indonesia, Vol. 1(1-6):24-30.
Manuaba. 2000. Hubungan Beban Kerja Dan Kapasitas Kerja. Jakarta: Rineka Cipta
Sudiajeng, L. 2012. Aplikasi Ergonomi dalam Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM). Prosiding Seminar Nasional Ergonomi “Peranan Ergonomi dalam Industri Kreatif di Indonesia" 13-14 November 2012, Bandung: Universitas Widyatama.
Sumiratno. 2010. Laporan Suhu Udara di Wilayah III. Denpasar: Balai Besar Meteorologi dan Geofisika Wilayah III Denpasar.
Tarwaka. 2010. Dasar – Dasar Pengetahuan Ergonomi Dan Aplikasi Di Tempat Kerja. Solo: Harapan Press Solo.
US Department of Health and Human Services. 2008. Physical activity guidelines for Americans. http://www.health.gov/PAGuidelines. Accessed October 2018.