UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERIEKSTRAK METANOL KULIT PISANG HIJAU LUMUT (Musa x paradisiaca L.) TERHADAP BAKTERI Staphylococcus aureus dan Escherichia coli SERTA IDENTIFIKASI GOLONGAN SENYAWAMETABOLIT SEKUNDER
Abstract
Kulit Pisang Hijau Lumut (Musa x paradisiaca L.) merupakan limbah organik yang masih belum banyak dimanfaatkan. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan Konsentrasi Hambat Minimum (KHM) dan Konsentrasi Bunuh Minimum (KBM) ekstrak metanol Kulit Pisang Hijau Lumut terhadap bakteri Staphylococcus aureus dan Escherichia coli, serta mengetahui golongan senyawa metabolit sekundernya. Ekstraksi dilakukan dengan metode maserasi, uji aktivitas antibakteri dilakukan dengan metode sumur difusi agar, dan skrining fitokimia dilakukan dengan menggunakan pereaksi pendeteksi wagner dan mayer untuk alkaloid, pereaksi Lieberman-Burchard untuk steroid/terpenoid, MgHCl untuk flavonoid, FeCl3 untuk fenol, dan HCl untuk saponin. Maserasi 1kg kulit pisang hijau menghasilkan ekstrak kental metanol sebanyak 83,45 gram. Hasil uji aktivitas antibakteri menunjukkan bahwa ekstrak metanol memiliki nilai KHM sebesar 8% dan KBM sebesar 10% terhadap bakteri S. aureus dan KHM sebesar 10% serta KBM sebesar 20% terhadap bakteri E.coli. Skrining fitokimia menunjukkan hasil positif terhadap alkaloid, fenol, flavonoid dan terpenoid.
Kata kunci: antibakteri, Escherichia coli, kulit pisang, Staphylococcus aureus, uji fitokimia.
Hijau lumut banana peels (Musa x paradisiaca L.) are organic waste that is still not widely used. This study aimed to determine the Minimum Inhibitory Concentration (MIC) and Minimum Bactericidal Concentration (MBC) of methanol extract against Staphylococcus aureus and Escherichia coli as well as the secondary metabolite compounds. Extractions were done by maceration methods, antibacterial activity assay was carried out by agar well diffusion method, and phytochemical screening was performed using secondary metabolite detection reagents such as alkaloids, flavonoids, steroids/terpenoids, phenols, and saponins. Maceration of 1kg of the banana peels produced 83.45 grams of crude methanol extract. The activity assays of methanol extract indicated that the MIC and MBC against S.aureus was 8% and 10%, while against E. coli was 10% and 20%, respectively. The result of phytochemical screening showed that the banana peels were positive for alkaloids, fenols, flavonoids dan terpenoids.
Keywords : antibacterial, Escherichia coli, hijau lumut banana peels, phytochemically test, Staphylococcus aureus.
Downloads
References
Ananta, I.G., Rita, W.S., dan Parwata, O.A. 2018. Potensi Ekstrak Limbah Kulit Pisang Lokal (Musa sp) Sebagai Antibakteri Terhadap Escherichia coli dan Staphylococcus aureus. Cakra Kimia. 6(1): 21-29.
Armando, R. 2009. Memproduksi 15 Minyak Atsiri Berkualitas. Penebar Swadaya. Jakarta.
Cowan, M,M. 1999. Plant Products as Antimicrobial Agents. Clinical Microbiology Reviews. 12(4): 564–582.
Davis, W.W., and Stout, T.R. 1971. Disc Plate Method Of Microbiological Antibiotic Essay. Journal Of Microbiology. 22(4): 659-665.
Departemen Kesehatan RI. 1995. Farmakope Indonesia. Edisi Ke-4. Departemen Kesehatan RI. Jakarta.
Ergina, Nuryanti, S., dan Pursitasari, I.D. 2014. Uji Kualitatif Senyawa Metabolit Sekunder Pada Daun Palado (Agave angustifolia) yang Diekstraksi Dengan Pelarut Air Dan Etanol. Jurnal Akademika Kimia. 3(3): 165-172.
Gurib-Fakim, A. 2006. Medicinal Plants, Traditions of Yesterday and Drugs of Tomorrow. Molecular Aspects of Medicine. University of Mauritius, Mauritius.
Harborne, J.B. 1996. Phytochemical Methods: A Guide to Modern Technique of Plant Analysis. 2nd Edition. Chapman and Hall. London.
Ikalinus, R., Widyastuti, S.K., dan Setiasih, N.L.E. 2015. Skrining Fitokimia Ekstrak Etanol Kulit Batang Kelor (Moringa oleifera). Indonesia Medicus Veterinus. 4(1) : 71-79.
Jawetz, E., Melnick, J.L., and Adelberg, E.A. 2007. Mikrobiologi Untuk Profesi Kesehatan. Edisi ke-23. a.b Huriawati, Hartanto., Chaerunnisa, Rachman., Alfa, Dimanti., Aryana, Diani. Penerbit Buku Kesehatan. Jakarta.
Madduluri, S., Rao, K., Babu., and Sitaram, B. 2013. In Vitro Evaluation of Antibacterial Activity of Five Indegenous Plants Extract Against Five Bacterial Pathogens of Human. International Journal of Pharmacy and Pharmaceutical Sciences. 5(4): 679-684.
Marfuah, I., Dewi, E.N., and Rianingsih, L. 2018. Kajian Potensi Ekstrak Anggur Laut (Caulerpa racemosa) Sebagai Antibakteri Terhadap Bakteri Escherichia coli dan Staphylococcus aureus. Jurnal Pengolahan dan Bioteknologi Hasil Perikanan. 7(1): 7-14.
Marliana, S., Suryanti, dan Suyono. 2005. Skrining Fitokimia dan Analisis Kromatografi Lapis Tipis Komponen Kimia Buah Labu Siam (Sechium edule Jacq. Swartz.) dalam Ekstrak Etanol. Jurusan Kimia FMIPA Universitas Sebelas. Surakarta.
Matsjeh, S. 2006. Kimia Hasil Alam : Senyawa Metabolit Sekunder Tumbuhan Flavonoid, Terpenoid dan Alkaloid. FMIPA UGM. Yogyakarta.
Rahman, F.A., Haniastuti, T., dan Utami, T.W. 2017. Skrining Fitokimia dan Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol Daun Sirsak (Annona muricata L.) pada Streptococcus mutans ATCC 35668. Majalah Kedokteran Gigi Indonesia. 3(1): 1-7.
Refdanita., Maksum, A., Nurgani A., dan Endang, P. 2004. Pola Kepekaan Kuman Terhadap Antibiotika Di Ruang Rawat Intensif Rumah Sakit Fatmawati Jakarta Tahun 2001–2002. Jurnal Makara Kesehatan. 8(2): 41-48.
Rezki, R. S., Dwimas, A., dan Siswarni, M.Z. 2015. Ekstrak Multi Tahap Kurkumin Dari Kunyit (Curcuma domestica Valet) Menggunakan Pelarut Etanol. Jurnal Teknik Kimia USU. 6(2): 29-34.
Rita, W.S., Retno, K., dan Dira, S.I.M. 2018. Total Phenolic and Flavonoid Content and Antimicrobial Activity of Acorus calamus L. Rhizome Ethanol Extract. Research Journal of Chemistry and Environtment. 22(2) : 65-70.
Rita, W.S., Swantara, I.M.D., and Damayanti, N.L.Y. 2019. Antibacterial Activity of Milk Banana (Musa paradisiaca L.) Peel Methanol Extract and Its Total Flavonoid and Phenolic Contents, Proceeding, International Conference on Sustainable Agriculture, Food and Energy (SAFE 2019), October 18-21, 2019, Phuket, Thailand.
Robinson T. 1995. Kandungan Organik Tumbuhan Tinggi. Edisi Ke-4. a.b Padmawinata, K. ITB Press. Bandung.
Simaremare, E.S. 2014. Skrining Fitokimia Ekstrak Etanol Daun Gatal. Pharmacy. 11(1) : 98-107.
Sineke, F.U., Suryanto, E., dan Sudewi, S. 2016. Penentuan Kandungan Fenolik Dan Sun Protection Factor (SPF) Dari Ekstrak Etanol Dari Beberapa Tongkol Jagung (Zea Mays L.). PHARMACON Jurnal Ilmiah Farmasi. 5(1): 275-283.
SNI 01-2891-1992. 1992. Cara Uji Makanan dan Minuman. Pusat Standardisasi Industri. Departemen Perindustrian.
Sriwahyuni I. 2010. Uji Fitokimia Ekstrak Tanaman Anting-Anting (Acalypha Indica Linn) dengan Variasi Pelarut dan Uji Toksisitas Menggunakan Brine Shrimp (Artemia Salina Leach). (Skripsi). Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim. Malang.
Suryanto dan Edi. 2012. Fitokimia Antioksidan. Putra Media Nusantara. Surabaya.
Susanah, R.W., Retno, K., dan Dira, S.I.M. 2018. Total Phenolic and Flavonoid Content and Antimicrobial Activity of Acorus calamus L. Rhizome Ethanol Extract. Research Journal of Chemistry and Environtment. 22(2) : 65-70.
Susanti, D.Y. 2008. Efek Suhu Pengeringan Terhadap Kandungan Fenolik dan Kandungan Katekin Ekstrak Daun Kering Gambir. Prosiding Seminar Nasional Teknik Pertanian. Yogyakarta.
Svehla, G. 1990. Buku Teks Analisis Anorganik Kualitatif Makro dan Semimikro. Edisi Ke-5. a.b Setiono, L. dan Pudjaatmaka, A.H. PT Kalman Media Pusaka. Jakarta.
Tiwari, Prashant, Kumar, B., Kaur, M., Kaur, G., dan Kaur, H. 2011. Phytochemical Screening and Extraction : A Review. International Pharmaceutica Sciencia. 1(1): 98-106.
Venkataraman, K. 1962. Methods for Determinating The Structure of Flavonoid Compound. The Mac Millan Company. New York.
Wahyuni, N.K.D.M., Rita, W.S., dan Asih, I.A.R.A. 2019. Ekstrak Kulit Pisang Kepok Kuning (Musa Paradisiaca L.) Terhadap Bakteri Staphylococcus Aureus Dan Escherichia Coli Serta Penentuan Total Flavonoid Dan Fenol Dalam Fraksi Aktif. Jurnal Kimia. 13(1): 9-15.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License