Number and Activity of Microorganisms in Organic and Conventional Soil in Subak Blongyang Tabanan, Bali, Indonesia
Abstract
Microorganisms are most broadly used as an indicator of soil fertility and quality. Organic farming is an agricultural technique that does not use synthetic pesticides or fertilizers, believed to be a solution to the negative impacts of conventional farming systems. This study aimed to compare soil microbial numbers and activities in organic and conventional paddy fields and determine their influencing factors in Subak Blongyang, Tabanan, Indonesia. The research methods comprised literature study, field survey, soil sampling, and soil analysis in the laboratory, with soil respiration as a measure of microbial activity. Afterward, the data derived were tabulated and analyzed descriptively. Results show that the total microorganisms (19.16x106 cfu/g) and soil respiration (8.58 mgC-CO2/kg/day) in organic paddy fields were higher than in samples collected from conventional paddy fields (2.46 x106 cfu/g; 5.82 mgC-CO2/kg/day). Similarly, the laboratory tests of various supporting variables indicate that soils in the former were always more favorable for microbial growth and activities than the latter, as seen from total-N, organic-C, organic matter, C/N ratio, and soil pH.
Downloads
References
Anas, I. (1989). Biologi tanah dalam praktek. Pusat Antar Universitas Bioteknologi IPB. Bogor.
Fitriana, D., Kusuma, S.E.K., Sakiah, S., Gunawan, H., Inggrid, O.Y. (2022). Perbandingan Total Mikroba Dan Respirasi Tanah Pada Lahan Aplikasi dan Tanpa Aplikasi Limbah Cair Pabrik Kelapa Sawit Serta Korelasinya. Jurnal Pertanian, 13(1), pp.1-5.
Hasibuan, A.S.Z. (2015). Pemanfaatan bahan organik dalam perbaikan beberapa sifat tanah pasir pantai selatan Kulon Progo. Planta Tropika, 3(1), 31-40.
Kesumadewi, A.A.I., Susila, I.W., Gunadi, G.A., Sarjana, D.G.R., Diara, I.W., Wirya, G.N.A.S. (2020). Identifikasi potensi dan pengembangan sistem pertanian organik menuju Bali pulau organik. Jurnal Bali Membangun Bali, 1(3), 221-252.
Kurniawati, A., Maftukhah, R., Ghofur, A. (2019). Analisis Perbandingan Aktivitas Mikroorganisme Pada Lahan Sawah Untuk Budidaya Padi Dengan Metode Konvensional dan System of Rice Intensification (SRI). In Prosiding Seminar Nasional Perteta 1(1).
Margolang, R.D.M.R.D., Jamilah, J., Sembiring, M. (2014). Karakteristik beberapa sifat fisik, kimia, dan biologi tanah pada sistem pertanian organik. Jurnal Agroekoteknologi Universitas Sumatera Utara, 3(2), 104544.
Mayasari, A.T., Kesumadewi, A.A.I., Kartini, D. (2019). Populasi, Biomassa dan Jenis Cacing Tanah pada Lahan Sayuran Organik dan Konvensional di Bedugul. Jurnal Agrotrop, 9(1), 13-22.
Nopsagiarti, T., Okalia, D., Markina, G. (2020). Analisis C-Organik, Nitrogen dan C/N Tanah pada Lahan Agrowisata Beken Jaya di Kabupaten Kuantan Singingi. Jurnal Agrosains dan Teknologi, 5(1), 11-18.
Paul, E. A., F.E Clark. (1989). Soil microbiology and biochemistry. Academic Press, Inc. London. 273 p.
Permana, I.B.P.W., Atmaja, I.W.D., Narka, I.W. (2017). Pengaruh sistem pengolahan tanah dan penggunaan mulsa terhadap populasi mikroorganisme dan unsur hara pada daerah rhizosfer tanaman kedelai (Glycine Max L.). Jurnal Nasional, 1(1), 41-51.
Purniasari, B., Atmaja, I.W.D., Soniari, N.N. (2019). Perbedaan Karakteristik Kotoran Cacing Tanah dari Lahan Sayuran Organik dan Konvensional di Kecamatan Baturiti. Jurnal Agroekoteknologi Tropika ISSN, 2301, 6515.
Sunarta, I.N., Dibia, I.N., Trigunasih, N.M., Arthagama, I.D.M., Kusmawati, T. (2016). Pemberdayaan Subak dalam Aplikasi Teknologi Pemupukan Spesifik Lokasi di Desa Megati Kecamatan Selemadeg Timur Kabupaten Tabanan.
Sutanto, R. (2002). Pertanian organik: Menuju pertanian alternatif dan berkelanjutan. Kanisius.
Wicaksono, T., Sagiman, S., Umran, I. (2015). Kajian Aktivitas Mikroorganisme Tanah Pada Beberapa Cara Penggunaan Lahan Di Desa Pal IX Kecamatan Sungai Kakap Kabupaten Kuburaya. Jurnal Sains Mahasiswa Pertanian, 4(1).
Widyorini, N., Ain, C. (2016). Analisis C/N rasio dan Total Bakteri pada Sedimen Kawasan Konservasi Mangrove Sempadan Sungai Betahwalang dan Sungai jajar Demak.
Yulipriyanto, H. (2010). Biologi tanah dan strategi pengelolaannya. Graha Ilmu.
