Morfometri Tanduk Sapi Bali Putih atau Sapi Taro di Desa Taro, Kecamatan Tegallalang, Kabupaten Gianyar, Bali
Abstract
Sapi bali (Bos sondaicus) adalah jenis sapi lokal turunan dari banteng (Bos javanicus), yang telah mengalami proses domestikasi. Selain sapi bali, terdapat juga suatu kelompok plasma nutfah unik di Bali yang dikenal dengan sebutan sapi bali putih dan terdapat di Desa Taro, Kecamatan Tegallalang, Kabupaten Gianyar, Bali. Oleh karena itu sapi ini disebut dengan nama sapi taro. Sapi taro memiliki tanduk yang terdiri dari inti tulang pneumatized yang menyatu dengan tulang frontal dan ditutupi oleh epitel cornified yang tumbuh keluar dari kulit di dasar tanduk. Penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan rancangan observational study. Penelitian ini dilakukan dengan pengamatan bentuk dan pengukuran morfometri tanduk pada 26 sapi taro dewasa yang terdapat di Desa Taro dengan tujuan sebagai informasi dan bukti ilmiah serta pedoman dan acuan untuk penelitian selanjutnya. Data yang diperoleh, yaitu bentuk, panjang, dan lingkar tanduk sapi taro kemudian dianalisis secara kuantitatif dengan program SPSS (Statistical Product and Service Solutions). Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan bentuk dan ukuran antara tanduk sapi taro dewasa jantan dengan betina. Didapatkan adanya delapan jenis bentuk tanduk sapi taro dengan rata-rata panjang 18,8 cm dan lingkar (rata-rata lingkar pangkal, tengah, dan ujung tanduk) 11,6 cm. Rata-rata panjang dan lingkar tanduk sapi taro jantan lebih besar dibandingkan betina.