Laporan Kasus: Cystitis Hemoragi pada Kucing Persia Jantan
Abstract
Cystitis adalah peradangan pada vesica urinaria yang terjadi pada hewan sebagai bagian dari infeksi saluran urinaria. Gejala klinis cystitis yaitu nyeri abdomen bagian bawah, dysuria dan hematuria. Tujuan dari penulisan artikel yaitu untuk mengetahui efektivitas terapi yang di berikan pada kucing dcystitis. Seekor kucing berjenis kelamin jantan, ras mix persia, umur ± 2 tahun, warna rambut orange, dan berat badan 3,8 kg. Keluhan lemas, sedikit minum, nafsu maka berkurang, mengalami kesulitan buang air kecil dan urin yang disertai darah yang sudah berlangsung selama lima hari. Pemeriksaan klinis menunjukkan suhu tubuh meningkat 40,3°C, capillary refil time (CRT) lebih dari 2 detik, tugor kulit sedikit lambat dan respirasi tidak normal (48x/menit). Pemeriksaan penunjang yaitu pemeriksaan darah, pemeriksaan ultrasonografi (USG), visual urin dan urine dipstick. Hasil pemeriksaan darah kucing mengalami granulositosis, polisitemia, dan limfositopenia. Hasil USG pada dinding vesica urinaria bagian bawah terlihat penebalan sebesar 4,35mm dengan tampilan hyperechoic. Pemeriksaan mikroskopis urine ditemukan adanya kristal tyrosine crystal, struvite crystal, dan kristal kalsium oxalate. Hewan kasus didiagnosis mengalami cystitis dengan prognosis fausta. Terapi yang diberikan kausatif yaitu Batugin®, antibiotik (Ciprofloxacin®, Novapharin, Gresik, Indonesia) anti inflamasi (Meloxicam®, PT. Guardian Pharmatama, Bogor, Indonesia). Terapi suportif multivitamin Caviplex® dan pakan khusus Urinary Care. Kucing mengalami perubahan setelah diberikan terapi selama 14 hari ditandai dengan urinasi lancar tanpa hematuria dan tidak adanya rasa nyeri pada waktu urinasi.