Kajian Pustaka: Enterotoxemia pada Kambing

  • Ni Made Rastiti
  • Putu Intan Kusuma Wardani Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Udayana
  • Kadek Leni Martha Diana Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Udayana
  • Haris Burhan Fakultas Kedokteran Hewan
  • Wayan Yogiana Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Udayana
  • I Wayan Batan Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Udayana

Abstract

Enterotoxemia adalah gangguan pencernaan akibat penyerapan racun yang dihasilkan oleh spesies genus Clostridium perfringens yang merupakan flora normal dalam saluran pencernaan kambing, akan tetapi bisa menyebabkan masalah apabila jumlahnya berlebihan. Enterotoxemia menjadi salah satu ancaman bagi ternak kambing karena dapat menyebabkan kematian mendadak pada semua kelompok umur. Prevalensi tingkat enterotoxemia berkisar antara 24,13% sampai 100% dan dilaporkan dari berbagai negara di seluruh dunia. C. perfringens diklasifikasikan menjadi lima tipe toksin (A, B, C, D, dan E) menurut produksi empat racun utama, yaitu alpha (CPA), beta (CPB), epsilon (ETX), dan iota (ITX). C. perfringens tipe D merupakan penyebab umum kematian kambing di seluruh dunia. Kehadiran C. perfringens tipe D yang meningkat di usus kecil bersama dengan perubahan mendadak ke diet kaya karbohidrat, pengenalan rumput subur atau tumbuhan lain, dan stres adalah faktor predisposisi utama penyakit ini. Penyebab predisposisi enterotoxemia terjadi yaitu konsumsi pakan yang berlebihan sehingga menyebabkan gangguan pencernaan dan menciptakan lingkungan yang ideal untuk mikroorganisme C. perfringens tipe D berkembang di usus hewan dan pelepasan racun yang menyebabkan penyakit pada inang. Proliferasi C. perfringens yang diikuti dengan produksi toksin dapat merusak jaringan tubuh di sekitarnya, sehingga memudahkan penyebaran. Gejala keracunan karena enterotoksin C. perfringens dapat berupa nyeri perut bagian bawah, diare dan pengeluaran gas, serta jarang disertai dengan demam dan pusing. Perawatan harus difokuskan pada menghambat proliferasi bakteri, mencegah penyerapan racun dari usus, menetralkan racun yang sudah diserap (seroterapi), dan pengobatan tambahan untuk melawan dehidrasi, asidosis, dan syok.

Downloads

Download data is not yet available.

Author Biography

I Wayan Batan, Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Udayana

Laboratorium Diagnosis Klinis, Radiologi dan Penyakit Dalam

Published
2024-02-13
How to Cite
RASTITI, Ni Made et al. Kajian Pustaka: Enterotoxemia pada Kambing. Indonesia Medicus Veterinus, [S.l.], p. 755-765, feb. 2024. ISSN 2477-6637. Available at: <https://ojs.unud.ac.id/index.php/imv/article/view/101176>. Date accessed: 22 nov. 2024. doi: https://doi.org/10.19087/imv.2023.12.5.755.
Section
Review Article