Kepentingan Pemerintah Kanada Bergabung Dalam Trans-Pacific Partnership (TPP) Tahun 2011-2016
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk menjabarkan kepentingan pemerintah Kanada bergabung dalam Trans-Pacific Partnership (TPP) pada tahun 2011 hingga 2016 menggunakan metode kualitatif-deskriptif. Penelitian ini menggunakan satu kerangka teori dan satu kerangka konseptual yakni teori Neoliberal-Institusionalisme dan konsep kerja sama internasional. Penelitian ini berfokus pada apa yang menjadi kepentingan utama Kanada bergabung dalam TPP terlepas dari penolakan, hambatan dan kerugian ekonomi yang akan ditimbulkan dari keikutsertaan tersebut. Teori Neoliberal-Institusionalisme ini membantu peneliti untuk melihat bagaimana strategi Kanada melibatkan diri dalam kerja sama TPP dalam upaya memenuhi kepentingan nasionalnya. Konsep kerja sama internasional membantu peneliti untuk menjabarkan secara lebih terperinci mengenai tujuan Kanada bergabung dalam TPP. TPP merupakan perjanjian perdagangan bebas pertama yang menghubungkan negara-negara di kawasan Asia Pasifik dan Amerika Latin. Kepentingan Kanada bergabung dalam TPP tidak serta merta berupa kepentingan dalam bidang ekonomi saja melainkan kepentingan dalam bidang lainnya, seperti kepentingan dalam bidang politik dan strategis. Adapun kepentingan politik dan strategis Kanada dalam keikutsertaanya dalam kerja sama TPP, diantaranya; menjalin dan mempererat kembali hubungan diplomatik dengan China, dan menjalin kerja sama dengan negara-negara anggota ASEAN khususnya negara yang belum tergabung dalam CPTPP, seperti negara Indonesia dan Thailand melalui The Strengthening and Expansion of The CPTPP.
Kata-kunci : CPTPP, Kanada, Kepentingan Strategis, Neoliberal-Institusionalisme, TPP