UJI EFEKTIVITAS EKSTRAK DAUN KELOR “MORINGA OLEIFERA” SEBAGAI IMUNOSTIMULAN DAN ANTIPLASMODIUM PADA MENCIT YANG DIINFEKSI PLASMODIUM BERGHEI
Abstract
Malaria merupakan penyakit yang sangat umum dan kompleks terjadi di Indonesia. Penyakit ini merupakan suatu penyakit yang disebabkan oleh parasit yang masuk kedalam genus Plasmodium dan tergolong protozoa obligat intraseluler. Banyaknya kasus resistensi obat antimalaria di Indonesia menyebabkan muncul suatu inovasi untuk menggunakan obat herbal sebagai penggantinya. Daun Kelor (Moringa oleifera) merupakan salah satu solusi dari masalah ini karena kandungan antioksidan di dalamnya. Untuk mengetahui aktivitas daun kelor (Moringa oleifera) sebagai imunostimulan dan antiplasmodium terhadap Plasmodium berghei secara in vivo. Penelitian merupakan penelitian eksperimental secara in vivo dengan 4 kelompok sampel terbagi dengan 2 kelompok kontrol dan 2 kelompok perlakuan dengan total mencit 24 ekor. Didapatkan hasil rerata derajat parasitemia pada kelompok kontrol antiplasmodium sebesar 35,7% dan kelompok kontrol imunostimulan sebesar 36,4%, sedangkan pada kelompok perlakuan antiplasmodium sebesar 17,1% dan pada kelompok perlakuan imunostimulan sebesar 17,6%. Berdasarkan hasil analisis dengan One Way ANOVA ditemukan perbedaan rerata antara kelompok kontrol dan perlakuan dengan nilai p value <0,000. Penelitian mendapatkan hasil bahwa ekstrak daun kelor (Moringa oleifera) dapat menghambat pertumbuhan dari Plasmodium berghei lebih baik sebagai antiplasmodium dibandingkan sebagai imunostimulan.