HUBUNGAN SINDROMA MATA KERING / DRY EYE SYNDROME (DES) DENGAN GEJALA DEPRESI PADA MAHASISWA PROGRAM STUDI SARJANA KEDOKTERAN DAN PROFESI DOKTER FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA
Abstract
Sindroma mata kering merupakan kumpulan gejala pada lapisan air mata yang mengakibatkan penurunan produksi air mata ataupun penguapan air mata secara berlebihan. Kondisi ini belum mempunyai data pasti mengenai berapa jumlah penderitanya di masyarakat, akibat sulitnya menegakkan diagnosis sehingga pengobatannya menjadi terhambat. Gejala depresi merupakan gangguan yang menunjukan perasaan cemas, bingung serta panik secara simultan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan sindroma mata kering dengan gejala depresi pada Mahasiswa Program Studi Sarjana Kedokteran dan Profesi Dokter Fakultas Kedokteran Universitas Udayana (PSSKPD FK UNUD). Penelitian dilakukan di Fakultas Kedokteran Universitas Udayana dalam rentang waktu Januari – November 2020. Penelitian merupakan penelitian analitik observasional dengan menggunakan metode cross-sectional serta menggunakan 217 responden yang dipilih dengan metode konsekutif sampling yang mengisi kuesioner OSDI (Ocular Surface Diseases Index) serta kuesioner BDI-II (Beck’s Depression Inventory II). Hasil penelitian ditemukan adanya hubungan bermakna antara sindroma mata kering terhadap gejala depresi (p = 0.001) dengan hubungan lemah (r = 0.251). Hal ini disebabkan karena sindroma mata kering bersifat kronis sehingga dapat menurunkan kualitas hidup seseorang. Sehingga menyebabkan adanya suatu korelasi negatif antara sindroma mata kering dengan gejala depresi yang muncul. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut terkait faktor lainnya yang dapat mempengaruhi gejlaa depresi yang muncul pada penderita mata kering.
Kata Kunci: sindroma mata kering, OSDI, BDI-II, gejala depresi