HUBUNGAN ANTARA FAKTOR SOSIO-DEMOGRAFI DAN FAKTOR LINGKUNGAN DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITA DI DESA TIGA KECAMATAN SUSUT KABUPATEN BANGLI TAHUN 2016
Abstract
ABSTRAK
Penyakit diare merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat di Indonesia, hal ini dikarenakan masih tingginya angka kesakitan diare yang menimbulkan kematian terutama pada balita. Faktor sosio-demografi dan lingkungan seperti tingkat pendidikan ibu, jenis pekerjaan ibu, umur ibu, sumber air minum, jenis tempat pembuangan tinja dan jenis lantai rumah sering dikaitkan sebagai faktor-faktor yang berhubungan secara tidak langsung dan langsung dengan kejadian diare pada balita. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara faktor sosio-demografi dan faktor lingkungan dengan kejadian diare pada balita di Desa Tiga, Kecamatan Susut, Kabupaten Bangli. Metode penelitian menggunakan desain potong-lintang analitik. Populasi sampel penelitian ini adalah ibu yang mempunyai balita yang menderita diare dan tidak diare dengan metode exhaustive sampling yang menghasilkan 192 data sampel (96 data untuk masing-masing kelompok). Data diambil dari wawancara dan pengamatan langsung di tempat tinggal responden. Hasil analisis multivariat mendapatkan tingkat pendidikan ibu dan kebiasaan buang tinja yang tidak baik berhubungan dengan kejadian diare [RP=3,731 (IK95% 1,619-8,597), p=0,002; RP=7,884 (IK95% 3,598-17,275), p=<0,0001, berturut-turut], namun tidak didapatkan hubungan antara jenis pekerjaan ibu, umur ibu, sumber air minum, jenis tempat pembuangan tinja, dan jenis lantai rumah dengan kejadian diare [RP=0,871 (IK95% 0,654-1,162), p=0,358; RP=0,781 (IK95% 0,317-1,924), p=0,592; RP=4,841 (IK95% 0,354-66,262), p=0,237; RP=0,000 (IK95% 0,00-.), p=0,999; RP=1,117 (IK95% 0,612-2,040), p=0,733, berturut-turut]. Disimpulkan bahwa tingkat pendidikan ibu terbukti berhubungan dengan kejadian diare pada balita.
Kata kunci : Diare, Balita, Faktor Lingkungan, Faktor Sosio-demografi.