KARAKTERISTIK IBU BERSALIN DENGAN KETUBAN PECAH DINI (ATERM & PRETERM) DI RUMAH SAKIT UMUM PUSAT SANGLAH DENPASAR PERIODE JULI 2015 – JUNI 2016

  • Torika Anggi Pradana
  • I Gede Ngurah Harry Wijaya Surya

Abstract

ABSTRAK
Pada banyak kasus penyebab ketuban pecah dini (KPD) tidak diketahui secara pasti. Karakteristik
ibu bersalin seperti usia kehamilan, usia ibu, tingkat pendidikan, pekerjaan ibu, riwayat KPD
sebelumnya, dan gravida dapat mempengaruhi kejadian KPD. Berdasarkan hal tersebut perlu
dilakukan penelitian untuk mengetahui karakteristik ibu bersalin dengan KPD di RSUP Sanglah
Denpasar periode Juli 2015-Juni 2016. Penelitian ini menggunakan rancangan deskriptif
retrospektif dengan sampel penelitian adalah semua data rekam medis ibu bersalin dengan KPD
di ruang VK dan Poli Obstetri dan Ginekologi RSUP Sanglah Denpasar periode Juli 2015-Juni
2016. Pemilihan sampel dilakukan dengan cara purposive sampling. Rekam medis pasien
dilakukan tabulasi data dan prosedur analisis data deskriptif. Data yang telah terkumpul
ditampilkan dalam bentuk tabel dan narasi. Hasil penelitian didapatkan 166 ibu bersalin dengan
KPD yang terdiri dari KPD aterm sebanyak 142 orang (85,5%) dan KPD preterm sebanyak 24
orang (14,5%). Sebanyak 80 orang (56,3%) ibu bersalin dengan KPD aterm adalah pada usia
kehamilan 37-38 minggu, sedangkan pada KPD preterm mendapat hasil seimbang antara usia
kehamilan <34 minggu dan 34-36 minggu yaitu 12 orang (50%). Ibu bersalin dengan KPD baik
pada kehamilan aterm maupun preterm terbanyak pada usia 20-35 tahun [aterm = 105 orang
(73,9%), preterm = 21 orang (87,5%)]. Banyak ditemukan ibu bersalin dengan KPD baik pada
kehamilan aterm ataupun preterm dengan faktor risiko pendidikan sedang (SMP-SMA) [aterm =
115 orang (81%), preterm = 20 orang (83,3%)]. Pekerjaan ibu rumah tangga memiliki jumlah
yang lebih tinggi baik pada kehamilan aterm maupun preterm [aterm = 77 orang (54,2%), preterm
= 12 orang (50%)]. Selanjutnya ibu bersalin dengan KPD baik pada kehamilan aterm ataupun
preterm tanpa adanya riwayat KPD sebelumnya memiliki jumlah yang tinggi [aterm = 113 orang
(93,7%), preterm = 24 orang (100%)]. Untuk gravida, kejadian KPD tertinggi baik pada
kehamilan aterm maupun preterm adalah gravida 1 [aterm = 54 orang (38%), preterm = 10 orang
(41,7%)]. Didapatkan data ibu bersalin yang paling banyak mengalami KPD adalah pada
kehamilan aterm. Ibu bersalin dengan KPD aterm terbanyak pada usia kehamilan 37-38 minggu,
sedangkan pada KPD preterm mendapat hasil seimbang antara usia kehamilan <34 minggu dan
34-36 minggu. Ibu bersalin dengan KPD baik pada kehamilan aterm maupun preterm terbanyak
pada usia 20-35 tahun, dengan faktor risiko pendidikan sedang (SMP-SMA), pekerjaan sebagai
ibu rumah tangga, tanpa adanya riwayat KPD sebelumnya serta gravida 1.
Kata kunci: Ketuban pecah dini, aterm, preterm, usia kehamilan, usia ibu, pendidikan, pekerjaan,
riwayat KPD, gravida, RSUP Sanglah.


ABSTRACT

In many cases the cause of premature rupture of membranes (PROM) is unknown. Maternal
characteristics such as gestational age, maternal age, education level, maternal occupation, history
of previous PROM and gravida can influence the incidents of PROM. Based on this background,
it necessary to research to find the characteristics of pregnancy with PROM at Sanglah Hospital
in July 2015-June 2016. A retrospective descriptive design study with sample are all patient
medical records with PROM in VK and Polyclinic of Obstetrics and Gynecology at Sanglah
Hospital in July 2015-June 2016. The sample was selected by purposive sampling, tabulated and
analyzed based on descriptive data analysis procedures. Data results presented in tabular form
and narrative. From the results of 166 patints with PROM were devided become term PROM is
142 persons (85.5%) and preterm PROM is 24 persons (14.5%). In term PROM, the gestational
age of patient were higher in 37-38 weeks gestation is 80 persons (56.3%), preterm PROM got
balanced outcome between gestational age <34 weeks and 34-36 weeks is 12 people (50%). The
incidence of PROM in both term and preterm pregnancies were higher in patient age of 20-35
years [term = 105 (73.9%), preterm = 21 (87.5%)]. In education level, the incidence of PROM
both term and preterm pregnancies are in moderate level of education (SMP-SMA) [term = 115
(81%), preterm = 20 (83.3%)]. The occupation as a housewife has a higher incidence in both term
and preterm pregnancies [term = 77 (54.2%), preterm = 12 (50%)]. The incidence of PROM in
both term and preterm pregnancies were higher in cases without any history of previous PROM
[term = 113 (93.7%), preterm = 24 (100%)]. The incidence of PROM in both term and preterm
pregnancies were higher in gravida 1 [term = 54 (38%), preterm = 10 (41.7%)]. The incidents of
PROM were higher in term pregnancies. In term PROM, the gestational age of patient were higher
in 37-38 weeks gestation, whereas the preterm PROM got a balanced outcome between
gestational age <34 weeks and 34-36 weeks. The incidence of PROM in both term and preterm
pregnancies were higher in patient age of 20-35 years, with a moderate level of education (SMPSMA),
work as a housewife, with no history of previous PROM and occurin gravida 1.


Keywords:


Premature rupture of membrane, aterm, preterm, gestational age, maternal age,
education, occupation, history of PROM, gravida, RSUP Sanglah.

Downloads

Download data is not yet available.

Author Biographies

Torika Anggi Pradana

Program Studi Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran Universitas Udayana

I Gede Ngurah Harry Wijaya Surya

Bagian / SMF Obstetri dan Ginekologi RSUP Sanglah Denpasar

Published
2020-07-23
How to Cite
PRADANA, Torika Anggi; SURYA, I Gede Ngurah Harry Wijaya. KARAKTERISTIK IBU BERSALIN DENGAN KETUBAN PECAH DINI (ATERM & PRETERM) DI RUMAH SAKIT UMUM PUSAT SANGLAH DENPASAR PERIODE JULI 2015 – JUNI 2016. E-Jurnal Medika Udayana, [S.l.], v. 9, n. 7, p. 92-97, july 2020. ISSN 2303-1395. Available at: <https://ojs.unud.ac.id/index.php/eum/article/view/63001>. Date accessed: 22 nov. 2024. doi: https://doi.org/10.24843/MU.2020.V09.i7.P18.