MENGAPA ANGKA PUTUS SEKOLAH MASIH TINGGI? (STUDI KASUS KABUPATEN BULELENG BALI
Abstract
Secara umum tingkat partisipasi sekolah di Provinsi Bali cukup tinggi, mencapai angka 99,27%. Namun data menunjukkan masih terdapat angka putus sekolah yang relatif tinggi di Kabupaten Buleleng pada tingkat sekolah menengah atas dimana pada tahun ajaran 2012/2013 mencapai 100 orang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah faktor pendapatan keluarga, jumlah anggota keluarga, jarak sekolah dan pendidikan orang tua berpengaruh terhadap keputusan anak untuk putus sekolah di Kabupaten Buleleng. Data diri siswa diambil berdasarkan dari Buku Induk Siswa pada sekolah masing-masing dan informasi yang diberikan oleh pihak sekolah yang dalam hal ini adalah Kepala Sekolah dan Guru. Berdasarkan hasil analisis dengan menggunakan regresi LPM, Probit dan Logit, ditemukan bahwa Pendapatan Keluarga berpengaruh negatif dan signifikan terhadap keputusan siswa/siswi untuk putus sekolah. Jarak Sekolah berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan siswa/siswi untuk putus sekolah. Tingkat Pendidikan Orang Tua berpengaruh negatif dan signifikan terhadap keputusan siswa/siswi untuk putus sekolah. Jumlah Anggota Keluarga berpengaruh negatif terhadap keputusan anak untuk putus sekolah namun tidak signifikan pengaruhnya. Sebaiknya pemerintah disini dapat mengoptimalkan pemberian alokasi bantuan di bidang pendidikan dalam bentuk beasiswa ataupun bantuan biaya sekolah yang lainnya.