PERAN MODERASI KOMITMEN AFEKTIF PADA PENGARUH KETIDAKAMANAN KERJA TERHADAP NIAT UNTUK KELUAR
Abstract
Persaingan bisnis yang meningkat dan digitalisasi mendorong perusahaan menggunakan tenaga alih daya sebagai upaya efisiensi dan pengelolaan sumber daya manuasia. Di sisi lain, situasi tersebut menimbulkan ketidakamanan kerja pada tenaga alih daya sehingga berdampak negaitf pada perilaku mereka di organisasi. Mendasarkan pada teori konservasi sumber daya, penelitian ini bertujuan untuk menguji peran moderasi komitmen afektif sebagai mekanisme positif pada pengaruh ketidakamanan kerja terhadap niat untuk keluar. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif yang melibatkan 81 tenaga alih daya PT X di Daerah Istimewa Yogyakarta. Data dikumpulkan melalui kuesioner dengan skala likert dan diolah menggunakan WarpPLS. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ketidakamanan kerja berpengaruh positif signifikan terhadap niat untuk keluar. Lebih lanjut, komitmen afektif memoderasi secara negatif pengaruh ketidakamanan kerja terhadap niat untuk keluar, di mana efek ketidakamanan kerja melemah saat komitmen afektif tinggi. Penelitian ini memperluas penerapan teori konservasi sumber daya dengan menyoroti pentingnya komitmen afektif sebagai mekanisme positif dalam mengurangi dampak ketidakamanan kerja. Implikasi praktis menunjukkan perlunya perusahaan penyalur tenaga alih daya memperhatikan komitmen afektif tenaga alih daya untuk mengurangi niat untuk keluar.