Strategi Dan Implementasi Pemulihan Public Trust Di Sektor Pariwisata Soloraya Selama Pandemi Covid 19
Abstract
Sektor pariwisata salah satu sektor penting bagi sebuah negara karena berjalannya sektor pariwisata
menunjang aktivitas ekonomi, sosial dan budaya di sekitarnya. Sebagai gambaran di lingkup wilayah domestik
seperti wilayah solo mengalami penurunan yang signifikan. Rincian kunjungan wisatawan domestik di tahun
2019 5,321 juta menjadi hanya 1,415 juta orang di tahun 2020. Melihat jumlah penurunan wisatawan yang
tajam, tentu ini akan berdampak dalam hal tingkat hunian hotel, perputaran usaha UMKM, biro perjalanan
dan desa wisata. Fenomena menurunnya jumlah wisatawan terdampak karena kepercayaan umum (public
trust) terhadap keamanan kesehatan diri sendiri dan keluarga untuk aktivitas di luar rumah menurun.
Khalayak lebih memilih melakukan aktivitas di dalam rumah. Fenomena ini ditanggapi oleh penggiat
pariwisata dengan segera memberikan pelayanan yang menerapkan protocol kesehatan dan mempersiapkan
peraturan yang bertujuan membatasi jumlah wisatawan yang berkunjung atau menginap setiap harinya untuk
mengembalikan kembali kepercayaan public dan menambah pendapatan di sector pariwisata. Tujuan
penelitian ini, penulis ingin memberikan gambaran strategi dan implementasi yang telah dilakukan sebagai
bentuk sinergi para pelaku sektor pariwisata di perhotelan, desa wisata dan biro perjalanan untuk memulihkan
kembali kepercayaan khalayak kepada sektor pariwisata yang telah mati suri untuk bisa bangkit kembali.
Penelitian ini berjenis deskriptif kualitatif dengan pendekatan fenomenologis Subyek dalam penelitian ini
adalah pihak-pihak yang berkompeten sebagai praktisi Public Relations atau perwakilan manajemen di 3
bidang yaitu perhotelan, desa wisata dan biro perjalanan. Subyek penelitian adalah Nava Hotel Solo, Paragon
Hotel, Desa Wisata Nglurah Tawangmangu serta biro perjalanan wisata Alam Wisata Nusantara dan Panggih
Tour.Hasil dari penelitian ini ditemukan bahwa pelaku sector pariwisata beradaptasi dan melakukan inovasi
pelayanan dengan menyesuaikan protokol Kesehatan dan inovasi pemasaran dengan pemanfaatan sosial
media dan inovasi voucher.
Keyword: public trust, pariwisata, wisatawan, protokol kesehatan.