Keanekaragaman Jenis Krustasea Kelas Malacostraca di Kawasan Mangrove Pulau Serangan, Denpasar, Bali
The Diversity of Malacostraca Class Crustaceans in the Mangrove Area of Serangan Island, Denpasar, Bali
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keanekaragaman dan jenis Krustasea kelas Malacostraca di kawasan mangrove Pulau Serangan, Bali. Lokasi penelitian dibagi menjadi 3 stasiun, setiap stasiun terdiri dari 3 titik penelitian dan pengulangan sampling dilakukan sebanyak 3 kali. Penelitian ini dilakukan selama satu bulan pada bulan November-Desember 2018. Metode yang digunakan untuk pengambilan sampel adalah metode transek 1x1 m. Data yang diperoleh dianalisis secara deskriptif kuantitatif. Hasil penelitian mendapatkan 318 individu Krustasea dengan komposisi 5 famili dan 19 spesies yaitu Clibanarius infraspinatus, Clibanarius longitarsus, Diogenes avarus, Metopograpsus latifrons, Macrophthalmus definitus, Macrophthamus laevimanus, Macrophthalmus tomentosus, Uca bellator, Uca coarctata, Uca crassipes, Uca dussumieri, Uca jocelynae, Uca perplexa, Uca rosea, Uca triangularis, Uca vocans, Scylla serrata, Thalamita crenata, Thalassina anomala. Nilai kelimpahan Krustasea kelas Malacostraca yang didapatkan pada stasiun 1 sebesar 47 ind/m2, stasiun 2 sebesar 27 ind/m2, stasiun 3 sebesar 33 ind/m2. Indeks keanekaragaman Krustasea di kawasan mangrove Pulau Serangan berkisar antara 1,38 sampai 1,88 yang tergolong kategori keanekaragaman sedang. Nilai keseragaman Krustasea berkisar antara 0,93 hingga 0,95 dan tergolong keseragaman tinggi, sementara indeks dominansi Krustasea termasuk dominansi rendah dengan nilai indeks 0,18-0,22. Parameter perairan yang diukur pada lokasi penelitian berupa suhu berkisar 29,37-30,52°C, salinitas perairan berkisar 27,82-29,18 ppt, pH perairan berkisar 7,48-6,61, DO perairan berkisar 5,26-6,09 mg/l. Berdasarkan hasil yang diperoleh berupa indeks diversitas, kelimpahan serta parameter perairan kawasan mangrove Pulau Serangan masih cukup baik dan stabil untuk mendukung keberlangsungan hidup biota Krustasea kelas Malacostraca.
Downloads
References
Alamsyah, R., Marni, M., Fattah, N., Liswahyuni, A., & Permatasari, A. (2018). Laju dekomposisi serasa daun mangrove di kawasan wisata Tongke-Tongke Kabupaten Sinjai. Agrominansia, 3(1), 72-77.
Barus, T. A. (2004). Pengantar limnologi studi tentang ekosistem air daratan. Medan, Indonesisa: Universitas Sumatera Utara Press.
Brower, J., Jerrold, Z., & Ende, C. V. (1990). Field and laboratory methods for genera zoology. (3rd ed). Iowa, USA: William. M. C Brown Publishers.
Fachrul, M. F. (2007). Metode sampling bioekologi. Jakarta, Indonesia: Penerbit Bumi Aksara.
Hamidy, R. (2010). Struktur dan keragaman komunitas kepiting di kawasan hutan mangrove stasiun kelautan Universitas Riau, Desa Purnama Dumai. Jurnal Ilmu Lingkungan, 4(02), 81-91.
Handayani, O. T., Ngabekti, S., & Martuti, N. K. T. (2016). Keanekaragaman Crustacea di ekosistem mangrove wilayah tapak Kelurahan Tugurejo Kota Semarang. Life Science, 5(2), 100-107.
Hartati, R. (2017). Keberadaan Krustasea di kawasan vegetasi mangrove Tugurejo, Semarang. Buletin Oseanografi Marina, 5(2), 127-134.
Marwati., Hamid, A., & Arami, H. (2018). Keanekaragaman jenis Krustasea pada padang lamun di perairan Tanjung Tiram Kecamatan Moramo Utara Kabupaten Konawe Selatan. Jurnal Manajemen Sumber Daya Perairan, 3(2), 83-91.
Murniati, D. C. (2010). Keanekaragaman Uca spp dari Segara-anakan, Cilacap, Jawa Tengah sebagai pemakan deposit. Fauna Indonesia, 9(1), 19-23.
Odum, E. P., & Barrett, G. W. (1993). Fundamentals of ecology (3rd edition). Dalam Samingan, T. (Terj.), Dasar-dasar ekologi. Yogyakarta, Indonesia: Gadjah Mada University Press. (Buku asli diterbitkan 1971).
Permana, A., Toharudin, U., & Suhara (2018). Pola distribusi dan kelimpahan populasi kelomang laut di pantai Sindangkerta, Kecamatan Cipatujah, Kabupaten Tasikmalaya. Jurnal Ilmu dan Teknologi Kelautan Tropis, 10(1), 87-98.
Pratiwi, R. (2009). Komposisi keberadaan Krustasea di mangrove delta Mahakam Kalimantan Timur. Makara Journal of Science, 13(1), 65-76
Pratiwi, R. (2010). Asosiasi Krustasea di ekosistem padang lamun perairan Teluk Lampung. Indonesian Journal of Marine Sciences, 15(2), 66-76.
Pratiwi, R., & Rahmat, R. (2015). Sebaran kepiting mangrove (Crustacea: Decapoda) yang terdaftar di koleksi rujukan pusat penelitian oseanografi-lipi 1960-1970. Berita Biologi, 14(2), 195-202.
Pratiwi, R., & Widyastuti, E. (2014). Pola sebaran dan zonasi Krustasea di hutan bakau perairan Teluk Lampung. Zoo Indonesia, 22(1), 11-21.
Rahayu, I., Muhammad, A., & Windarti, W. (2014). Pola sebaran dan kondisi mikrohabitat rama-rama (Thalassina Spp.) di lingkungan pesisir bukit batu, Bengkalis, Riau. Jurnal Online Mahasiswa Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Riau, 1(2), 326-339
Rahayu, S. M., Wiryanto, W., & Sunarto, S. (2017). Keanekaragaman jenis Krustasea di kawasan mangrove Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah. Jurnal Sains Dasar, 6(1), 57-65.
Siegers, W. H. (2014). Kondisi ekologi makrobentos pada ekosistem hutan mangrove dan laut Desa Hanura Kecamatan Padang Cermin Provinsi Lampung. The Journal of Fisheries Development, 1(1), 27-43.
Tamsar, E., & Nurgayah, W. A. (2013). Studi laju pertumbuhan dan tingkat eksploitasi kerang kalandue (Polymesoda erosa) pada daerah hutan mangrove di teluk Kendari. Jurnal Mina Laut Indonesia, 2(6), 14-25.
Teoh, H. W., & Chong, V. C. (2014). Shell use and partitioning of two sympatric species of hermit crabs on a tropical mudflat. Journal of sea research, 86, 13-22.
Widyastuti E. (2016). Keanekaragaman kepiting pada ekosistem mangrove di Perairan Lingga Utara dan sekitarnya Kepulauan Riau. Zoo Indonesia, 25(1), 22-32.