PERILAKU SELF MANAGEMENT PADA PENDERITA DIABETES MELLITUS DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS TAKISUNG
Abstract
Diabetes Mellitus adalah penyakit menahun (kronis) berupa gangguan yang ditandai dengan kadar gula darah yang melebihi batas normal, penyakit metabolik dengan karakteristik hiperglikemia yang terjadi karena kelainan sekresi insulin kerja insulin atau keduanya. Diabetes yang tidak terkontrol dengan baik dapat menyebabkan berbagai komplikasi yang bahkan dapat menyebabkan kematian. Mengurangi risiko komplikasi dapat dilakukan melalui self-management. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran perilaku self management pada penderita diabetes mellitus di wilayah kerja Puskesmas Takisung. Metode menggunakan jenis penelitian deskriptif kuantitatif dengan teknik accidental sampling dengan jumlah sampel 84 orang penderita diabetes mellitus, menggunakan instrumen kuesioner Summary of Diabetes Self Care Activities (SDSCA). Analisis data menggunakan analisis univariat. Hasil penelitian mayoritas penderita diabetes mellitus di wilayah kerja Puskesmas Takisung berusia 46-55 tahun, dengan mayoritas jenis kelamin laki-laki, tingkat pendidikan SLTA/sederajat, serta mayoritas responden tidak bekerja. Hasil gambaran perilaku self management pada penderita diabetes mellitus dari 84 orang responden, 39 responden (46,4%) self management kurang, dan 45 responden (53,6%) self management baik, dengan lima komponen yang terdiri dari pola makan, latihan fisik, perawatan kaki, minum obat, dan pemantauan gula darah juga menunjukkan hasil yang baik. Hal ini menunjukkan bahwa self management penderita diabetes mellitus pada tingkatan yang baik, karena tindakan penderita diabetes untuk mengelola dan mengendalikan diabetes mellitus dilakukan dengan baik yaitu pada aspek diet, olahraga, perawatan kaki, minum obat, dan pemantauan gula darah.
Downloads
References
Agustina, R. M., Diani, N. & Agianto. (2019). Hubungan Pengetahuan dan Perilaku Pasien Tentang Penatalaksanaan Diabetes Melitus di Banjarbaru Kalimantan Selatan. Nusantara Medical Science.
Arianti, Yetti, K., & Nasution, Y. (2019). Hubungan Antara Perawatan Kaki dengan Risiko Ulkus Kaki Diabetes di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Yogyakarta. Muhammadiyah Journal of Nursing. Yogyakarta: UMY.
Arifin Z. (2016). Analisis Hubungan Kualitas Tidur dengan Kadar Glukosa Darah Pasien Diabetes Mellitus Tipe 2 di Rumah Sakit Umum Propinsi Nusa Tenggara Barat. Universitas Indonesia. Tesis M.Kep.
Arifin. (2016). Hubungan Antara Persepsi Penyakit dengan Kepatuhan Minum obat Hipoglikemik Oral (OHO) di Puskesmas Srondol Kota Semarang. Semarang: Undip.
Febrinasari, R. P., i Sholikah, T. A., Pakha, D. N. & Putra, S. E. (2020). Buku Saku Diabetes Melitus Untuk Awam. 1 ed. Surakarta: Pencetakan UNS (UNS Press).
Hapsari, PN. (2017). Hubungan Antara Kepatuhan Penggunaan Obat dan Keberhasilan Terapi Pada Pasien Diabetes Melitus Instalasi Rawat Jalan di RS X Surakarta. Surakarta: Universitas Muhammadiyah.
Indriyani, P., Supriyanto, H., Santoso, A. (2017). Pengaruh Latihan Fisik; Senam Aerobik Terhadap Penurunan Kadar Gula Darah Pada Penderita DM Tipe 2 Di Wilayah Puskesmas Bukateja Purbalingga. Nurse Media Journal of Nursing.
Junianty, S., Nursiswati, Emaliyawati E. (2020). Hubungan Tigkat Self Care dengan Kejadian Komplikasi Pada Pasien DM Tipe 2 di Ruang Rawat Inap RSUD. Bandung: Unpad.; 1(1)
Kekenusa, J.S, Ratag, B.T, Wuwungan, G. (2017). Analisis Hubungan Antara Umur dan Riwayat Keluarga Menderita DM dengan Kejadian Penyakit DM Tipe 2 Pasa Pasien Rawat Jalan di Poliklinik Penyakit Dalam BLU RSUP Prof. Dr. R.D Kandou Manado. Manado: Universitas Sam Ratulangi.
Kusniawati. (2016). Tesis Analisis Faktor yang Berkontribusi Terhadap Self Care Diabetes Pada Klien Diabetes Melitus Tipe 2 Di Rumah Sakit Umum Tangerang. Depok: FIK UI.
Musdalifah & Nugroho, P. S. (2020). Hubungan Jenis Kelamin dan Tingkat Ekonomi dengan Kejadian Diabetes Melitus di Wilayah Kerja Puskesmas Palaran Kota Samarinda Tahun 2019. Borneo Student Research, 1(2), pp. 2721-5725.
Perkeni. (2021). Konskonsensus Pengelolaan Dan Pencegahan Diabetes Melitus Tipe 2 Di Indonesia. s.l.:Pengurus Besar Perkumpulan Endokrinologi Indonesia (PB PERKENI).
Pangribowo, S. (2020). Infodatin Data pusat dan Informasi Kesehatan RI Tetap Produktif, Cegah dan Atasi Diabetes Melitus. Jakarta selatan: P2PTM, Kementrian Kesehatan RI.
Paramitha, G.M. (2014). Hubungan Aktivitas Fisik dengan Kadar Gula Darah Pada Pasien Diabetes Melitus Tipe 2 di Rumah Sakit Umum Daerah Karanganyar. Universitas Muhammadiyah. Surakarta.
Primahuda, A. (2016). Hubungan kepatuhan mengikuti program pengelolaan penyakit kronis (prolanis) BPJS dengan stabilitas gula darah pada penderita diabetes melitus di Puskesmas Babat Kabupaten Lamongan. Universitas Diponegoro.
Safitri, W.I. (2016). Efikasi Diri dalam Foot Self-Care Pada Penderita Diabetes Melitus di Wilayah Kerja Puskesmas Srondol. Semarang: Jurusan Keperawatan Universitas Diponegoro.
Salistyaningsih, W., Puspitasari, T., Nugroho DK. (2018). Hubungan Tingkat Kepatuhan Minum Obat Hipoglikemik Oral dengan Kadar Glukosa Darah Pada Pasien Diabetes Melitus Tipe 2. Yogyakarta: Universitas Respati.
Sari, N. d. P. A. (2019). Aktivitas Fisik dan Hubungannya dengan Kejadian Diabetes Melitus. Jurnal Kesehatan, 2(4), pp. 368-381.
Soegondo S, Soewondo P, Subekti I. (2019). Penatalaksanaan Diabetes Melitus Terpadu. Jakarta: Balai Penerbit FKUI.
Utomo, A.Y.S. (2017). Hubungan Antara 4 Pilar Pengelolaan Diabetes Melitus Dengan Keberhasilan Pengelolaan Diabetes Melitus Tipe 2. Semarang: Universitas Diponegoro.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.