GAMBARAN PERSEPSI ORANG TUA TERHADAP PENTINGNYA SEX EDUCATION PADA REMAJA AUTISME FASE PUBERTAS DI SLB NEGERI DENPASAR
Abstract
Sex education diberikan untuk menghindarkan remaja dari resiko negatif perilaku seksual. Namun banyak orang tua yang menganggap sex education adalah hal yang tabu, sehingga orang tua tidak mengajarkan mengenai sex education kepada remaja autisme. Pada dasarnya remaja dengan autisme juga mengalami perkembangan seksual namun karena akibat dari keterbatasan kognitifnya, remaja autisme sering mengalami masalah pada saat menginjak masa remaja seperti menunjukkan perilaku seksual yang tidak pantas. Peran orang tua sangat menentukan remaja dalam mempersiapkan menghadapi perubahan yang akan terjadi pada dirinya sehingga persepsi positif dari orang tua sangat dibutuhkan agar remaja autisme memiliki sikap yang positif terhadap seks. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran persepsi orang tua terhadap pentingnya sex education pada remaja autisme fase pubertas. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif dengan pendekatan cross sectional. Sampel yang digunakan yaitu orang tua yang memiliki remaja autisme berusia 11-14 tahun yang bersekolah di SLB Negeri 1 dan SLB Negeri 3 Denpasar. Penelitian ini menggunakan teknik total sampling sehingga mendapatkan sampel sebanyak 44 orang. Hasil penelitian ini menunjukkan orang tua dengan persepsi negatif sebanyak 25 orang (56,8%) dan yang memiliki persepsi positif yaitu sebanyak 19 orang (43,2%). Disimpulkan bahwa mayoritas orang tua memiliki persepsi yang negatif mengenai pentingnya sex education, sehingga perlunya tambahan informasi kepada orang tua mengenai sex education.
Downloads
References
Huwaidi, M. A., & Daghustani, W. H. (2013). Sexual Behavior in Male Adolescents with Autism and Its Relation to Social-Sexual Skills in the Kingdom of Saudi Arabia. International Journal of Special Education, 28(2), 114-122.
Jannah, S. N. (2016). Persepsi Guru Tentang Perkembangan Dan Sex Education Anak Autistik Usia Remaja Di Slb Autis Citra Mulia Mandiri Yogyakarta. Widia Ortodidaktika, 5(8), 796-805
Joyo, T. S. B., & Zubaidah, Z. (2016). Gambaran Persepsi Orang Tua Terhadap Pendidikan Seks Pada Anak Usia Sekolah Di Sdn 2 Banjarsari Kecamatan Windusari Kabupaten Magelang (Doctoral dissertation, Faculty of Medicine).
Latipah, E., & Kamsyach, A. (2017). Psikologi Dasar. Bandung: PT Remaja Rosdakarya
Masyitah, Z. L. (2015). Strategi dan Metode Pendidikan Seks Untuk Anak Autis (Kajian Buku Pendidikan Seks Untuk Anak Autis Karya Fauziah Rachmawati).
Ninawati, M., & Handayani, S. L. (2018). Pengaruh Sex Education Dalam Pembelajaran Terhadap Perilaku Kekerasan Seksual Siswa Kelas VI. Jurnal Ilmiah Sekolah Dasar, 2(2), 217-223.
Onibala, T., Mingkid, E., Kalesaran, E.R. (2019). Pola Komunikasi Guru Dalam Mendidik Anak Autis Di AGCA Center Pumorow Manado. Jurnal Acta Diurna, 8(2), 1-16.
Rinta, L. (2015). Sex Education dalam membentuk perilaku seksual positif pada remaja dan implikasinya terhadap ketahanan psikologi remaja. Jurnal Ketahanan Nasional, 21(3), 163-174.
Sholihatina, A., Mardhiyah, A., Simangunsong, B. (2012). Pengetahuan Dan Sikap Orang Tua Terhadap Sex Education Remaja Autis Pada Fase Pubertas Di SLBN Cibiru Dan Slb Pelita Hafidz Bandung.
Sipahutar, I.E., Agustin, N.P.M.E. (2020). Dukungan keluarga dalam merawat anak autis. Jurnal Gema Keperawatan, 9 (2), 156-161.
Wulandari, S. (2014). Perilaku Seksual Remaja Mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Negeri Surabaya. Jurnal BK UNESA, 4(3).