HUBUNGAN ANTARA JENIS SEPATU DAN TINGGI HAK SEPATU DENGAN NYERI TUMIT (PLANTAR FASCIITIS) PADA PEGAWAI KANTORAN
Abstract
Nyeri tumit (Plantar Fasciitis) merupakan peradangan pada pita jaringan (plantar fascia) yang memanjang dari tumit hingga jari kaki. Plantar fasciitis sebagian besar dialami oleh orang dewasa yang aktif bekerja. Pemilihan jenis sepatu yang kurang tepat disebut sebagai salah satu faktor penyebab terjadinya plantar fasciitis. Penelitian sebelumnya menemukan bahwa sebagian besar plantar fasciitis disebabkan oleh penggunaan high heels. Namun, penelitian terkait jenis sepatu lain seperti wedges, flatshoes dan pantofel yang dihubungkan dengan kejadian plantar fasciitis belum banyak ditemukan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara jenis sepatu dan tinggi hak sepatu dengan plantar fasciitis pada pegawai kantoran. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif korelational dengan menggunakan pendekatan cross sectional. Responden didapatkan melalui teknik simple random sampling sebanyak 160 orang. Analisis data menggunakan uji Spearman Rank. Hasil penelitian menunjukkan terdapat hubungan positif lemah antara jenis sepatu dengan plantar fasciitis pada pegawai kantoran (?=0,05; p value=0,03; r=0,23) dan terdapat hubungan positif sedang antara tinggi hak sepatu dengan plantar fasciitis pada pegawai kantoran (?=0,05; p value=0,18; r=0,57). Berdasarkan hasil penelitian didapatkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara jenis sepatu dan tinggi hak sepatu dengan plantar fasciitis pada pegawai kantoran. Oleh karena itu, diharapkan agar pegawai kantoran dapat memilih sepatu yang sesuai dengan kebutuhan agar meminimalisir terjadinya plantar fasciitis. Penelitian ini diharapkan dapat mengembangkan ilmu pengetahuan di bidang keperawatan dalam bidang ergonomi dan kesehatan kerja agar dapat menyesuaikan tubuh dengan pemilihan sepatu sehingga tetap nyaman ketika bekerja dan dapat meningkatkan kualitas hidup.
Downloads
References
Calik, B.B., Yagco, N., Oztop, M.N., dan Caglar, D. (2020). Effects of Risk Factors Related to Computer Use on Musculoskeletal Pain in Office Workers. International Journal of Occupational Safety and Ergonomics, DOI: 10.1080/10803548.2020.1765112.
Christoper, C.M. (2017). Plantar Fasciitis. JAMA Patient Page.
Destiana, I., Widjasena, B., dan Jayanti, S. (2015). Hubungan Antara Tinggi dan Tipe Hak Sepatu dengan Keluhan Nyeri Punggung Bawah pada Pramuniaga di Department Store X, Semarang. Jurnal Kesehatan Masyarakat, ISSN: 2356-3346.
Foot Health Facts. (2020). Heel Pain (Plantar Fasciitis). Dapat diakses melalui https://www.foothealthfacts.org/conditions/heel-pain-(plantar-fasciitis). Diakses pada 27 September 2020.
Harahap, S.S. (2019). Hubungan Usia, Tingkat Pendidikan, Kemampuan Bekerja dan Masa Bekerja terhadap Kinerja Pegawai dengan Menggunakan Metode Pearson Correlation. Jurnal Teknovasi, ISSN: 2540-8389.
Kuo, C.S., et al. (2019). Plantar Fasciitis in Physicians and Nurses: A Nationwide Population-Based Study. Industrial Health National Institute of Occupational Safety and Health.
Kuswardani, Amanati, S. dan Yudhanto, N.U. (2018). Pengaruh Infrared, Ultrasound dan Terapi Latihan Pada Faciitis Plantaris. Jurnal Fisioterapi dan Rehabilitasi (JFR) Vol. 2, No. 1 ISSN 2548-8716.
Merta, I.P.A., Winaya, I.M.N. dan Sugiritama, I.W. (2018). Perbandingan Antara Indeks Massa Tubuh Kategori Normal, Overweight, dan Obesitas Dengan Risiko Mengalami Plantar Fasciitis Pada Wanita Usia Dewasa di Kecamatan Gianyar. Majalah Ilmiah Fisioterapi Indonesia, Vol. 6, No. 2 ISSN 2303-1921.
Nasution, S.R., Marsinta, H., dan Suciati, T. (2020). Gambaran Spur Calcaneus dan Korelasinya dengan Plantar Fasciitis. Jurnal Kedokteran dan Kesehatan: Publikasi Ilmiah Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya Volume 7, No. 1, 2020/DOI:10.32539/JKK.V7I1.10685 p-ISSN 2406-7431; e-ISSN 2614-0411.
Tambuwun, J.H., Malonda, N.S.H., dan Kawatu, P.A.T. (2020). Hubungan Antara Usia dan Masa Kerja dengan Keluhan Muskuloskeletal pada Pekerja Mebel di Desa Leilem Dua Kecamatan Sonder. Medical Scope Journal (MSJ). 2020;1(2):1-6 DOI: https://doi.org/10.35790/msj.1.2.2020.27201, eISSN 2715-3312.
Septiani, N. (2017). Beberapa Faktor yang Berhubungan dengan Perilaku Pekerja dalam Penerapan Safe Behavior di PT. Hanil Jaya Steel. The Indonesian Journal of Occupational Safety and Health, doi: 10.20473/ijosh.v6i2.2017.257-267.
Hasan, M., Sugiharti, I.A., dan Rachmawati, D.A. (2020). Hubungan Penggunaan High Heels terhadap Intensitas Nyeri Daerah Calcaneus dan Perubahan Range of Motion pada Ankle. Journal of Agromedicine and Medical Sciences.
Helmina, Diani, N., dan Hafifah, A. (2019). Hubungan Umur, Jenis Kelamin, Masa Kerja dan Kebiasaan Olahraga dengan Keluhan Musculoskeletal Disorders (MSDs) pada Perawat. Caring Nursing Journal, ISSN: 2580-007.
Jauhari, L., Prabowo, K., dan Firdianti, A. (2017). Analysis of Distribution Degree of Subjective Compliance Complications Of Musculoskeletal Diseases (Msds) and Characteristics of Ergonomic Risk Factors In Workers Official Insurance. Jurnal Info Kesehatan, pp. 20-28P-ISSN 0216-504X, E-ISSN 2620-536X.
Liputan 6. (2019). Pekerja Wanita di Jepang Tolak Kewajiban Pakai Sepatu Hak Tinggi di Kantor. Dapat diakses melalui https://www.liputan6.com/global/read/3984091/pekerja-wanita-di-jepang-tolak-kewajiban-pakai-sepatu-hak-tinggi-di-kantor. Diakses pada 4 Meni 2021.
Rahayu, P.T., Setiyawati, M.E., Arbitera, C., dan Amrullah, A.A. (2020). Hubungan Faktor Individu dan Faktor Pekerjaan terhadap Keluhan Musculoskeletal Disorders pada Pegawai. Jurnal Kesehatan, ISSN 2086-7751, eISSN 2548-5695.
Winata, H., Furquonita, D., dan Murdana, I.N. (2014). Pengaruh Tekanan Telapak Kaki Bagian Depan terhadap Pemakaian Hak Tinggi dan Indeks Massa Tubuh Mahasiswi FKUI 2011. J. Kedokt Meditek Vol. 20 No. 53.
Wulandari, A.R., Widari, D., dan Muniroh, L. (2019). Hubungan Asupan Energi, Stres Kerja, Aktifitas Fisik, dan Durasi Waktu Tidur dengan IMT pada Manajer Madya Dinas Pemerintah Kota Surabaya. Amerta Nutrition, DOI: 10.2473/amnt.v3i1.2019.40-45.